70 Persen Keluarga Pra Sejahtera di Bengkulu Ber-KB

Pemasangan implan

Wordpers.id, Bengkulu – Jumlah pasangan usia subur (PUS) di Provinsi Bengkulu pada 2020 lalu tercatat sebanyak 359.603 keluarga, di antaranya terdapat keluarga pra sejahtera 86.828.

Dari PUS tersebut terdapat peserta KB aktif mencapai 282.611 akseptor dengan peserta pra sejahtera 66.762 peserta.

“Dengan demikian keluarga kurang mampu alias pra sejahtera di daerah itu yang ber-KB atau menggunakan kontrasepsi mencapai 70 persen lebih yang mencapai angka 76,86 persen,” kata Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zainin.

Berdasarkan hasil laporan rutin pengendalian lapangan BKKBN Provinsi Bengkulu merilis peserta KB aktif November 2020 keluarga pra sejahtera sebanyak 66.762 dengan menggunakan sejumlah metode kontrasepsi seperti pil, kondom, implant, suntik, MOW dan MOP.

Zainin menyebutkan, disasarnya keluarga pra sejahtera itu untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat kurang mampu agar dapat mengatur jarak hamil dan melahirkan, hal itu upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, ujarnya.

”KB untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan penduduk, yang dengan berbagai manfaat baik dari bidang kesehatan, pendidikan dan daya beli atau ekonomi keluarga.”

Dikatakan Zainin, dengan ber-KB berarti keluarga dapat menyelamatkan kehidupan serta meningkatkan status kesehatan ibu hamil dan anak. Terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran, serta mengurangi tingkat risiko kematian pada bayi.

Sub Koordinator Data dan Informasi BKKBN Bengkulu Agus Feriansyah Dalimunthe, S.Kom menambahkan, PUS di Bengkulu masih terdapat yang tidak ber-KB sebanyak 20.092. Tersebar di Kabupaten Bengkulu Utara 11.142, Kabupaten Selatan sebanyak 4.903, Rejang Lebong mencapai 11.730, Kota Bengkulu 12.160, Mukomuko sebanyak 6.416 dan Kabupaten Kaur 6.925.

BACA JUGA:  Peringati HARGANAS ke-28, Gubernur Rohidin: Jadikan Keluarga Pusat Ketahanan Utama

Sementara, masih terdapat di Kabupaten Seluma sebanyak 8.132, Kabupaten Kepahiang 7.982 PUS, Lebong sebanyak 3.797 dan terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 3.805 yang tidak ber-KB ujar Agus.

Ia mengatakan, adapun alasan PUS yang tidak ber-KB atau dikenal dengan unmet need itu disebabkan sedang hamil , ingin anak segerah, ingin anak ditunda, dan tidak ingin anak lagi. Dari sejumlah alasan tersebut yang menjadi garapan prioritas adalah PUS dengan alasan ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi.

Digarapnya PUS dengan dua alasan tersebut untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan didalam keluarga. Pasalnya, kehamilan demikian itu berdampak terhadap kesehatan ibu maupun bayi atau janin.

Ditambahkan Agus, selain peserta KB aktif tedapat PUS pra sejahtera sebagai peserta KB baru tahun ini tercatat sebanyak 7.954 askseptor. Terdapat menggunakan intera uterine device (IUD) sebanyak 215 peserta, medis operatif wanita (MOW) 104, Medis Operatif Pria (MOP) tiga (3) peserta, kondom 396, implant 1.224 dan suntik sebanyak 3.685 akseptor.