Wordpers.id, Bengkulu – Asisten II Setda Provinsi Bengkulu Yuliswani mengatakan Pemerintah provinsi Bengkulu mendukung arahan yang disampaikan Presiden Jokowi untuk meningkatkan kerja sama UMKM dengan investor baik dalam maupun luar negeri.
“Ini merupakan salah satu tindak lanjut dari arahan Presiden tahun 2020 yang lalu dimana agar kesenjangan perekonomian antara satu daerah dengan daerah yang lain, bisa sama – sama naik,” jelas Yuliswani usai mengikuti Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kemitraan Antara Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dengan UMKM, Senin (18/1/2021) melalui virtual meeting.
“Tujuannya gar UMKM bisa menjadi besar, bisa tumbuh dan bisa menjadi naik kelas, salah satunya adalah dengan cara bekerjasama antara perusaan besar dan UMKM,” tambahnya.
Total 56 perusahaan PMA dan PMDN memastikan terlibat dalam kerja sama ini dan 196 UMKM siap untuk menghasilkan produk – produk berkualitas dengan nilai investasi Rp1,5 triliun.
Kerja sama antara Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan Perusahaan maupun Usaha Besar akan mendorong UMKM lebih kompetitif. Baik dari segi kualitas produk, desain, serta efisiensi manajemen yang lebih baik.
“Kemitraan UMKM dengan usaha besar sangat penting agar UMKM kita bisa masuk dalam rantai produksi global, agar meningkatkan peluang UMKM kita bisa naik kelas, yang mikro naik kelas ke kecil, yang kecil ke menengah, yang menengah bisa naik menjadi besar, juga meningkatkan kualitas UMKM menjadi lebih kompetitif,” jelas Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Presiden Jokowi dalam kesempatan ini meminta agar kerjasama antara UMKM dan Usaha Besar dapat terus dilakukan dan terus berkembang. Hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi UMKM di Indonesia.
“Kontrak kerja antara UMKM dan perusahaan besar ini harus berlanjut secara berkelanjutan, tidak hanya sekali tetapi terus menerus, juga meningkat nilainya serta luas cakupannya, tahun ini mungkin Rp1M tahun depan bisa Rp5M, tahun depan Rp10M itu yang kita inginkan sehingga meningkatkan kelas dan daya saing kita di pasar global,” tegas Presiden Jokowi.