Batu Ampar, Desa yang Mempersiapkan Diri Untuk Tujuan Besar

Oleh: Bagus SLE

Sangat mudah mencapai desa ini. Karena akses ke sini, dari jalan utama Kepahiang, belok kanan masuk jalan yang tembus Terminal Simpang Nangka Selupu Rejang yang ada di Curup (tulisan ini sekaligus meralat tulisan sebelumnya yang tertulis ‘… Tembus terminal Simpang Nangka… ‘, dengan demikian, kesalahan penulisan tersebut, sudah diperbaiki), sudah beraspal, hingga ke ujung desa.

Dari jalan ini, tidak jauh dari rumah sakit umum daerah, belok kanan, masuk jalan desa kurang lebih 1 km, dan parkir kendaraan di halaman kepala desa.

Desa Batu Ampar
Desa Batu Ampar

Di samping rumah yang menyatu dengan rumah utama, sudah ada toko oleh-oleh yang menjual aneka kerajinan dan anyaman dari bambu, cemilan seperti stik rebung, stik unji, keripik pisang, keripik ubi, kopi bubuk, dan yang paling istimewa adalah peyek daun kopi, yang rasanya khas. Ada sensasi pahit, sebagaimana kopi bubuk umumnya, dan tentu saja gurih, renyah dan enak.

Ketika menikmati cemilan ini di pondok bambu di belakang rumah yang dipersiapkan sebagai salah satu home stay bagi wisatawan, dan yang paling disukai tentu saja peyek daun kopi, sambil menyeruput kopi asli hasil dari alam dan olahan desa Batu Ampar yang diberi pemanis gula aren, hasil petani desa yang subur ini.

Berbicara dengan kepala desa Batu Ampar yang sangat terbuka dengan saran dan pendapat orang lain, mau belajar, serta menyerahkan sesuatu pada yang ahlinya, wajar jika beliau memiliki program menjadikan desa yang ada di pedalaman ini, menjadi tujuan eko wisata.

Dari banyak kepala desa yang selama ini saya temui, hanya dua yang visioner, dan bukan hanya menggunakan dana desa untuk pembangunan fisik, apalagi yang fiktif. Dan bukan hanya wacana pemanis muka seperti kades kebanyakan, kepala desa Batu Ampar sudah melakukan banyak hal dalam mempersiapkan desa ini menjadi tujuan wisata yang lestari.

Satu home stay sudah dibangun di tengah-tengah kebun kopi milik beliau dan satu lagi di belakang rumah, sebagai percontohan bagi masyarakat di desanya sekaligus sebagai fasilitas bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan ala masyarakat desa Batu Ampar.

Seperti kebanyakan warga desa pada umumnya, penduduk desa ini masih belum sampai pemahamannya dengan program besar pemimpin mereka. Justru di situlah fungsi pemimpin suatu desa. Membawa masyarakatnya pada keterbukaan pola pikir, untuk mencapai kesejahteraan bersama. Bukan hanya kesejahteraan masyarakat yang sudah kaya dan semakin kaya, apa lagi perangkat desanya saja yang sejahtera.

Pendekatan pelan-pelan ini semoga bisa mengubah pemahaman penduduk desa yang dia pimpin.

Wisata Batu Ampar
Wisata Batu Ampar

Rencananya, untuk pembuatan rumah tempat tinggal sementara para wisatawan menginap nantinya, akan dibangun lagi satu home stay, tapi kali ini akan dibangun di tanah atau kebun milik warganya yang ekonominya paling bawah. Sebagaimana tujuan dari eko wisata itu sendiri yaitu meningkatkan dan meratakan pendapatan warga sekitar.

BACA JUGA:  Pemprov Bengkulu Prioritaskan Lulusan Sarjana Teknik dan Hukum pada Rekrutmen CPNS 2024"

Beruntung, desa Batu Ampar memiliki perangkat pemerintahan yang memiliki visi dan misi yang saling mendukung. Apa yang diucapkan di depan, begitu juga ketika di belakang.

Semoga banyak desa di Bengkulu, bahkan Indonesia, memiliki para pejabat desanya seperti desa Batu Ampar.

Batu Ampar yang tadinya menjadi pemain cadangan dalam program tujuan eko wisata oleh kementerian pariwisata, sekarang menjadi pemain utama dengan semua yang telah diperbuat oleh perangkat desa dan masyarakatnya.

Pemimpin desa Batu Ampar tidak ingin membiarkan masyarakatnya dalam pemikiran yang tetap picik, yang mengatakan ‘Ini Batu Ampar, sulit untuk melakukan perubahan’, seperti yang banyak di temui dari mulut pemimpin desa lain.

Justru kebalikannya, adat istiadat jangan di rubah, tapi pola pikir masyarakat yang dia pimpin harus berubah. Harus mengikuti perkembangan zaman, bukan hanya penggunaan medsos. Ibarat kata pepatah, masih ada dunia lain selain berkutat dengan gagah, tapi di dalam tempurung.

Desa-desa lain tersebut, apakah masyarakatnya yang tidak mau berubah, atau malah memang sengaja ditanamkan demikian, sebagai upaya pembodohan?

Untuk mendukung terjadinya perubahan besar pada pola pikir dan kemampuan penduduk, pemimpin desa yang sederhana penampilan dan hebat dalam perilaku ini, telah merencanakan pelatihan-pelatihan, terutama pelatihan yang mendukung Batu Ampar sebagai tujuan Wisata Alam.

Di jaman sekarang, di mana dunia ada di ujung jari, informasi-informasi begitu gampang didapat dengan android di tangan. Hal ini disadari betul oleh semua perangkat desa yang ingin menjadikan desa mereka sebagai tujuan wisata, tanpa mengubah tatanan alam yang mereka miliki.

Justru semua yang ada dalam wilayah mereka, mereka jadikan modal besar untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut.

Kesadaran tentang memanfaatkan media sosial, mereka terapkan dengan memanfaatkan Facebook, instagram, YouTube, fanpage, dan toko online sebagai sarana untuk menyebarluaskan informasi tentang desa Batu Ampar, dan semua yang ada dalam desa tersebut, tentu saja yang positif.

Bagi para kepala desa ‘kebanyakan’ silahkan cari informasi tentang desa ini sebagai bahan acuan kalian di media-media sosial berikut (jangan cuma nonton tiktok, lucua-lucuan apalagi BF) : batuampar.id, toko.batuampar.id, BATUAMPAR CHANNEL, Batam Kepahiang (FB),batamkepahiang (ig). Dan bagi siapa saja yang butuh pencerahan terhadap semua hal tentang desa ini, buka saja daftar ajang informasi tersebut.

Redaksi worpers indonesia