Bengkulu, wordpers.id – Mengangkat tema “Remaja Sehat, Bebas Anemia” dengan slogan “Gizi Seimbang, Remaja Sehat, Indonesia Kuat”, Hari Gizi Nasional (HGN) ke-61 diperingati di seluruh Indonesia di tengah pandemi covid-19 yang terus mengalami peningkatan.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief menuturkan, HGN ke-61 menjadi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di tengah wabah covid-19 yang terus menunjukkan data-data peningkatan setiap hari di seluruh tanah air.
“Momen HGN ini mengingatkan betapa ancaman generasi yang hilang karena wabah covid-19 kian meresahkan. Pandemi telah membuat ekonomi terpukul. Kualitas hidup anak tentu menjadi dampak berikutnya yang sulit dihindari. Perlu ada gerakan bersama untuk mengatasi hal ini,” kata Riri Damayanti, Senin (25/1/2021).
Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, kekurangan gizi merupakan masalah rumit yang sangat berkaitan dengan kondisi kemiskinan, pengangguran, mahalnya akses pendidikan dan kondisi-kondisi lainnya.
“Jadi memang kader-kader kesehatan pada tahun ini harus benar-benar bekerja keras. Kalau perlu datangi rumah-rumah yang di dalamnya ada anak dan remaja karena memang saat pandemi ini, banyak ibu yang enggan membawa anaknya untuk memeriksa kecukupan gizi anaknya entah karena takut tertular covid-19 atau karena alasan harus bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan harian. Saya selaku anggota DPD RI bersedia andai dibutuhkan kerjasama dalam hal sosialisasi,” ungkap Riri Damayanti.
Dewan Penasehat DPD Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Provinsi Bengkulu ini berharap pemerintah memberikan perhatian lebih kepada kader-kader kesehatan yang ada di desa-desa yang masih bersedia bekerja dengan sukarela untuk mensosialisasikan pentingnya kepatuhan mengakses layanan kesehatan masyarakat dan pemenuhan gizi anak.
“Jadi HGN ke-61 ini tidak hanya menjadi seremonial saja, tapi menjadi momentum di masa pandemi ini dalam meningkatkan komitmen kerjasama seluruh elemen untuk melakukan perbaikan gizi anak dan remaja. Mari songsong Indonesia yang produktif, kreatif, serta kritis dengan anak-anak dan remaja-remaja yang sehat,” demikian Riri Damayanti.
Untuk diketahui, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan pada peringatan HGN ke-61 ini menerbitkan buku panduan peringatan yang memuat tentang pentingnya terpenuhinya kebutuhan gizi, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) hingga usia remaja.
Alasannya, masalah gizi yang terjadi pada usia remaja bisa meningkatkan kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa serta berisiko melahirkan generasi yang bermasalah gizi. Persoalan gizi pada usia remaja juga berpengaruh pada perkembangan kognitif, produktivitas, kinerja, dan daya saing di tingkat global.
Dalam HGN ke-61 ini Kementerian Kesehatan menggelar berbagai kegiatan seperti webinar, media briefing dan talkshow di radio kesehatan, acara puncak yang digelar secara daring, bazar online pangan sehat, lomba vlogillG TV dengan tema “remaja keren bebas anemi”, lomba Tik Tok dengan tema “Goyang Gizi Seimbang”, Lomba Kreasi Menu untuk meningkatkan imunitas, dan Lomba Inovasi Edukasi Konseling Gizi Pada Masa Pandemi. [link]