Oleh: Bagus SLE Production
Natural Of Bengkulu – Usaha pak Holidin dan keluarga dalam melestarikan puspa langka tidak sia-sia. Selain telah membuktikan dalam pengembangbiakan berbagai jenis bunga bangkai atau kibut (Amorphophalus) , beliau juga berhasil menangkar Rafflesia Arnoldi.
Di lokasi taman konservasi puspa langka seluas 3 hektar, bunga langka ikon provinsi Bengkulu tersebut juga berhasil dikembangkan melalui penanaman inang belasan tahun yang lalu.
Hari ini, Kamis 26 Agustus 2021, bunga tanpa batang dan daun tersebut berhasil mekar sempurna untuk pertama kali setelah gagal mekar beberapa kali.
Biasanya kendala bunga yang gagal mekar tersebut disebabkan oleh faktor alam, hewan ataupun tangan manusia. Yang paling membahayakan dari 3 ancaman ini adalah manusia.
Dengan diameter kurang lebih 70 cm dan jumlah perigone (kelopak) lima, bunga parasit ini bisa dikunjungi dengan jarak tempuh sekitar 500 meter dari jalan raya, dan kurang 2 jam jika dari kota Bengkulu.
Taman konservasi ini pertama kali di buka pada tahun 1998. Saat ini pak Holidin yang saat ini telah berumur 55 tahun dibantu oleh 6 orang keluarga dan 1 orang cleaning service.
Ide awal beliau mulai tertarik untuk melakukan penangkaran Rafflesia dimulai sejak pertama kali melihat Rafflesia di tahun 1979 yang tumbuh pada inangnya. Saat itu beliau mulai berfikir untuk menanam tumbuhan anggur-angguran tetra stigma yang merupakan tempat tumbuh Rafflesia tersebut.
Belasan tahun lalu pria yang kegiatan sehari-harinya sebagai petani kopi ini mulai bertanam inang rafflesia. Dari banyak induk yang ditanam, beberapa telah menumbuhkan ‘cawan sirih puyang’ tapi gagal mekar.
“Dari tiga titik yang sudah ditumbuhi Rafflesia, baru kali ini tumbuh dengan selamat, hingga mekar. Kendala dan ketakutan kami di sini dalam melestarikan Rafflesia adalah tangan-tangan jahil.”
Demikian ucapaan pak Holidin melalu obrolan via WA, Kamis, 26 Agustus 2021.
“Harapan kita sebagai masyarakat Bengkulu, ke depan, semakin banyaknya orang yang peduli dengan tanaman yang habitatnya semakin berkurang ini.”
Ucap Ibnu, salah seorang pengurus Komunitas Puspa Langka Bengkulu Tengah.
Untuk informasi Puspa Langka dan taman konservasi ‘Holidin’ bisa follow instgram @holidin3, @sofianrafflesia, @kpplbengkulu @delonixregia @ibnurafflesia @pokdarwisrafflesia @slebagus