Menyedihkan, SD Negeri Tertinggal di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu

Tampak Sekolah Dasar di Kabupaten Kaur Bengkulu
Tampak Sekolah Dasar di Kabupaten Kaur Bengkulu

Word Pers Indonesia – Miris, dan sangat menyedihkan. disaat perkembangan teknologi dan kemajuan pendidikan di indonesia, masih ada daerah yang tertinggal pendidikannya berletak di provinsi Bengkulu khususnya Desa Cinta Makmur, Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu yang kira-kira 100 km dari pusat kabupaten ini masih jauh dari kata layak.

Dilansir dari laman Okezone, bahkan, di desa yang setidaknya sekira 15 km dari pusat kecamatan ini, hanya terdapat bangunan sekolah SDN 129, yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat. Lebih mirisnya lagi, bangunan sekolah itu sudah mulai rapuh termakan zaman.
Kondisi itu ditandai dengan bagian dinding bangunan sudah rapuh, atap sudah bocor, serta banyaknya bangunan berlobang.
Terlebih lagi, bangunan yang berukuran sekira 4×1,5 meter itu selalu berlumpur saat dilanda hujan. Sebab, lantainya bangunan masih tanah kuning.

Meskipun demikian, bangunan reyot yang diinisiasi oleh dua ‘Kartini’ asal Desa Cinta
Makmur, Ahliah dan Wiliarni itu diberikan pembatas papan untuk dijadikan kegiatan belajar mengajar (KBM). Hal tersebut guna memberikan pelajaran kepada anak-anak di desa terpencil itu.

Tak kalah sedihnya, guru di sana hanya dibayar dengan ucapan terima kasih oleh orangtua murid setiap bulannya. Namun, hal tersebut tidak membuat surut empat guru yang masih berstatus honor untuk memberikan pelajaran kepada 45 murid SD, di desa yang dialami oleh 125 Kepala Keluarga (KK) itu.

Hal tersebut, karena dari guru sama sekali tidak ada biaya seperser pun kepada orangtua murid. Sehingga mereka harus bekerja secara sukarela sejak bangunan sekolah itu berdiri.
Tepatnya, pada tahun Juli 2006 hingga sekarang.
(Serch : Okezon)

Adapun polemik yang terkait kendala dalam pembangunan gedung dan kemajuan tingkat pendidikan masih belum ada tanggapan terkait pembangunan tersebut, sehingga tidak ada perkembangan yang mengakibatkan penurunan minat siswa didik yang berada di daerah sekitar SD tersebut.

BACA JUGA:  Prahara FK Unair: Cambuk Harga Diri Bangsa, dr Ali Mahsun ATMO Desak Presiden Jokowi Panggil Mendikbudristek dan Menkes

Kurangnya pasaokan tim pengajar dan fasilitas belajar mengajar juga menjadi problem yang di alami oleh guru atau siswa yang melangsungkan aktifitasnya di SD tersebut, sehingga guru mengajar yang seharusnya menggunakan sistem pengajaran kurikulum 2013 sekarang hanya mengajar dengan kurikulum KTSP 2006.

Problem ini yang di rasakan oleh guru dan siswa yang seharusnya menikmati pendidikan yang layak di tengah kemajuan teknologi yang di nikmati oleh seluruh masyarakat indonesia tetapi tidak untuk SD Negeri 129 Desa Cinta Makmur,
Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur. (Taufik)