Word Pers Indonesia – Langkah strategis Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatasi kendala blank spot di sekitar 80 desa dan low signal di lebih dari 30 desa Se-Provinsi Bengkulu mulai terjawab.
Hal tersebut dayung bersambut dengan dijajakinya kerjasama awal antara Pemprov Bengkulu dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Tim Percepatan Implementasi Warkop Digital Bengkulu, di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa (19/01).
Dijelaskan Ketua Umum APJII Muhammad Arif, dari pertemuan awal pihaknya bersama Gubernur Bengkulu dan jajaran, siap mendukung program Gubernur dalam penguatan infrastruktur digital atau layanan internet di Bengkulu.
Lebih lanjut Muhammad Arif, ada 2 program utama yang menjadi pokok pembahasan antara pihakNya dan Pemprov Bengkulu.
Yaitu pertama program Indonesia Internet Exchange (IIX), di mana saat ini telah hadir di 14 provinsi di Indonesia dan yang kedua dengan hadirnya IIX tadi bertumbuh pengusaha internet baru di Bengkulu serta mengundang pengusaha internet dari luar Bengkulu untuk berinvestasi di Bengkulu.
“Semakin banyak penyedia jasa internet ini akan semakin mempercepat infrastruktur digital dan meningkatkan kualitas layanan internet kepada masyarakat Bengkulu. Sehingga bagaimana kami bisa berkolaborasi dengan Pemprov Bengkulu dengan menghadirkan IIX itu,” jelasnya.
Dikatakan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, untuk menghilangkan blank spot, termasuk low signal, jelas akan semakin maksimal dan kompetitif dengan kerjasama APJII tersebut.
Untuk langkah awal bersama APJII, Pemprov Bengkulu segera merealisasikan program IIX tersebut salah satunya Taman Budaya district internet exchange.
“Sehingga ada pusat untuk pendistribusian internet dan para pelaku penyedia jasa internet tidak cuma satu atau dua, sehingga lebih kompetitif, lebih murah, layanannya bisa lebih baik,” ungkap Gubernur Rohidin. (Mc)