Motivasi Korban KDRT, Pemkot Bengkulu Dirikan Sekolah Pra Nikah HD Samawa

Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi dalam acara Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan di Jodipati Hotel
Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi dalam acara Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan di Jodipati Hotel

Word Pers Indonesia Soal pernikahan, itu adalah sunah akan tetapi agar perempuan tidak lagi menjadi korban kekerasan setelah menikah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu akan mendirikan sekolah Pra Nikah dengan nama HD Samawa.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi saat memberikan arahan di acara Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan Kewenangan/Kota Bengkulu yang diselenggarakan DP3AP2KB Kota Bengkulu di Jodipati Hotel, Kamis (2/06/2022).

Dedy wahyudi mengatakan, banyak faktor kekerasan terhadap perempuan dan anak di dalam rumah tangga, diantaranya faktor ekonomi dan sosial lingkungan.

“Di Kota Bengkulu akan berdiri sekolah pra nikah HD samawa, agar selama kurang lebih sebulan calon pengantin (catin) diberi pembekalan sebelum menikah. Sekolah pra nikah ini di Malaysia sudah ada. Nggak tahu kalau di Indonesia, mungkin baru kita (Kota Bengkulu) yang akan mendirikannya,” sampai Dedy.

Sekolah pra nikah HD SAMAWA ini kolaborasi 4 OPD yang mana leading sektornya tetap DP3AP2KB. Kemudian dinas dukcapil, dinas kesehatan, dinas pendidikan dan juga Kemenag Kota Bengkulu.

“Saya minta ke DP3AP2KB, target sekitar Oktober sudah launching sekolah itu. Ini inovasi yang dilakukan oleh DP3AP2KB kerjasama dengan yayasan pupa dan lainnya,” ujar Dedy.

Bicara soal perempuan dan anak, sambung Dedy di Kota Bengkulu ini ada banyak anak-anak yang terlantarkan akibat orangtuanya yang berpisah. Salah satunya karena faktor ekonomi dan faktor sosial lingkungan sekitar.

Lalu secara umum, berdasarkan data di kemenag rata-rata yang berpisah/bercerai itu faktor ekonomi dan ini menjadi penyumbang terbesar angka perceraian.

BACA JUGA:  Tepat Hut ke-302, Pemkot Bengkulu Komitmen Wujudkan Pelayanan Prima Lewat MPP

“Sebelum menikah sepertinya indah-indah saja. Setelah menikah dan punya anak baru tahu beras itu mahal. Misalnya istri ngeluh ke suami gaji suaminya kecil. sedangkan suami punya harga diri dan merasa ingin dihormati. Akhirnya terjadi kekerasan dan perceraian,” tutur Dedy.

Terkait acara advokasi Kebijakan dan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan, Kadis DP3AP3KB Kota Bengkulu Dewi Dharma menjelaskan bahwa pelaksanaan advokasi ini bertujuan membantu masyarakat khususnya perempuan dan anak untuk tetap maju dan berkreativitas.

“Untuk memotivasi bagi korban KDRT agar bisa menghilangkan trauma dan bisa bermasyarakat kembali, melakukan kegiatan yang positif dan tidak mengingat kembali apa yang telah terjadi,” kata Dewi.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kajari Bengkulu dan Kanit PPA Satreskrim Polres Bengkulu.

(Release/Media Center Dinas Kominfo Kota Bengkulu)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan