Word Pers Indonesia – Peristiwa SD Negeri 8 Teupah Selatan kian menjadi sorotan publik, Hal itu diketahui setelah seorang guru memposting kondisi ruangan ke media sosial beberapa waktu lalu. Dalam video tersebut, seorang guru melontarkan kesedihan keadaan sekolahnya.
“Ya hujan gays sekolah kami, mulai bocorlah gedung kami. bentar lagi bisa mandi nih, bisa berenang-renang kita di dalam,” tulis guru yang memposting video suasana belajar di sekolah tersebut, Kamis (30/06/2022).
Hal tersebut mengharuskan Sejumlah murid Sekolah Dasar Negeri 8 Kecamatan Teupah Selatan (SDN 8 Teupah Selatan) di Kabupaten Simeulue Aceh terpaksa belajar di ruangan yang tidak layak pakai.
Menyikapi perististiwa itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue, Firmanudin memberikan Klarifikasi terkait berita SDN 8 Teupah Selatan yang sudah beredar di beberapa media. Ia mengungkapkan bahwa saat ini kondisi gedung sekolah memang sangat memprihatinkan, dan ia membenarkan.
“Dalam video yang beredar tersebut itu saya membenarkan, namun dalam hal ini kami tidak tinggal diam, Kami telah mengusulkan anggaran terkait persoalan SD Negeri 8 Teupah Selatan sajak tahun 2018. Tapi Bappeda provinsi dan Bappeda kota tidak meng-acc anggarannya,” ujar Firmanudin.
Lanjut Firmanudin, jika bangunan tersebut direlokasi, Sebab bangunan tersebut belum adanya penghapusan melalui bidang aset Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah, itu alasannya bukan ditolak oleh pihak Bappeda kabupaten Simeulue.
“Sementara ini kami pihak Dinas Pendidikan selalu berupaya harus bangun baru di lahan baru yang sudah disediakan oleh pemerintah desa setempat karna sekolah tersebut tidak layak lagi direhab, apalagi bangun baru di lokasi yang sama mengingat lokasi tersebut terlalu dekat dengan bibir pantai yang mengakibatkan cepatnya terjadi kerusakan pada bagian-bagian tertentu pada gedung tersebut.
,” lanjutnya.
Firmanudin selaku Kepala Dinas Pendidikan, juga mengungkapkan Usulan pembangunan telah diupayakan secara terus menerus oleh pihak Dinas Pendidikan sejak tahun 2018 melalui DAK.
“Semua sudah diupayakan di usulkan, namun yang terealisasi hanya rumah dinas, kemudian
2019 melalui dana TBH migas gagal di Musrenbang propinsi karena relokasi, lalu 2020 melalui APBN juga gagal dengan alasan simeulue masih rawan gempa, tahun 2021 dan 2022 anggaran banyak di Refocusing untuk penanggulangan covid 19, pada tahun 2023 akan kembali diusulkan melalui dana DAK, Semoga dapat terealisasi nanti sebagaimana harapan kita bersama, tentunya, kami selalu berupaya untuk membuka ruang kepada anak anak simeulue untuk memberikan kenyamanan dalam melaksanakan pendidikan,” ungkap Kadis Pendidikan Firmanudin. (Wak Rimba)