Pelabuhan Bengkulu Butuh Tangki Penampungan Curah Cair

Bengkulu, WordPers Indonesia – Belum adanya tangki curah cair di area pelabuhan Pulau Baai Bengkulu membuat tidak adanya kegiatan ekspor crude palm oil (CPO). Padahal diketahui Bengkulu memiliki produksi 1,3 juta ton pertahunnya.

“Pelabuhan ini belum ada tangki curah cair untuk menampung CPO, makanya tidak bisa ekspor CPO. Biasanya CPO Bengkulu diekspor melalui Lampung, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan,” kata perwakilan Bea Cukai Bengkulu, Agus Praminto, Minggu (21/8/2022).

Kegiatan ekspor memang memerlukan sarana dan prasarana pendukung. Tanpa itu kata Agus mustahil ekspor dilakukan. Seperti tangki curah cair yang mesti ada di Pelabuhan Pulau Baai

“Kalau untuk terminal curah kering sudah ada di pelabuhan ini, tapi yang curah cair belum,” tuturnya.

Mengenai kendala itu, Agus mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Pelindo II Bengkulu. Namun, jawaban dari pihak PT Pelindo II Bengkulu masih dalam proses.

“Katanya untuk pengadaan itu tidak sebentar, memerlukan perizinan dan dukungan dari investor juga,” ujar Agus.

Terkait investor, sebetulnya kata Agus, sudah ada dari dalam negeri yang tertarik berinvestasi jual beli CPO di Bengkulu. Namun, sang investor masih berpikir karena di pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo II Bengkulu ini, masih belum ada kapal keruk pasir yang stay di area pelabuhan.

“Pelabuhan Pulau Baai itu sering sekali dangkal. Kalau dangkal kapal ukuran besar sulit masuk, padahal untuk kegiatan ekspor butuh kapal pengangkut yang cukup besar, jadi alur pelabuhan harus dipastikan tidak selalu dangkal,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Moment Penuh Inspirasi, Study Wisata Edukasi TK Aulia di DPK Provinsi Bengkulu

Jangan Lewatkan