Word Pers Indonesia, Bengkulu – Pasca kecelakaan tunggal yang dialami Sekretaris Daerah (Sekda) Mukomuko, Drs Yandaryat Priendiena Sabtu sore kemarin di depan Kuburan Simpang Picung, Kabupaten Lebong, hingga mengharuskan beliau di rujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu.
Diketahui, Ia menjalani operasi akibat pendarahan pada otak kanan di ruang ICU RSUD M Yunus Bengkulu, Minggu (11/12/2022) siang, dari Pukul 10.00 WIB hingga Pukul 13.00 WIB dan berjalan lancar.
Hal itu disampaikan oleh kakak kandung Sekda Mukomuko, Novesa Herman kepada awakmedia melalui sambungan seluler. Ia mengatakan bahwa operasi berjalan lancar.
“Pendarahan pada otak kecil dan otak besar, semua sudah dilakukan penyedotan, namun beliau belum sadarkan diri dan harus dilakukan perawatan intensif sekitar 4-5 hari kedepan,” kata Novesa Herman.
Meski demikian, Novesa Herman menjelaskan bahwa kondisi fisik Sekda dalam keadaan stabil pasca menjalani operasi, walaupun memiliki riwayat penyakit gula di batas normal.
“Diketahui hasil dari CT Scan yang dilakukan oleh Pihak RSUD M Yunus Bengkulu adanya pendarahan pada kepala yaitu otak besar dan kecil. Awalnya kami berencana merujuk ke RS di Jakarta dengan pesawat khusus, akan tetapi saran dari beberapa dokter bedah saraf di Bengkulu, Jakarta dan Medan, beliau harus dilakukan tindakan medis dalam waktu 1×24 jam sehingga kami putuskan operasi di Bengkulu,” jelasnya.
Lebih lanjut, beliau mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bengkulu yang dalam hal ini, ikut turun tangan membantu mengerahkan para dokter, agar secepatnya dilakukan operasi.
“Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Gubernur Bengkulu yang telah ikut membantu mengerahkan tenaga medis di RSUD M Yunus, agar Sekda segera menjalani operasi,” ucapnya.
Kendati demikian, Novesa Herman berharap kepada semua pihak, khususnya masyarakat Kabupaten Mukomuko, dapat membantu mengirimkan Do’a untuk kesembuhan Sekda Mukomuko.
“Sulit kita bayangkan dengan kejadian ini, namun kami atas nama pihak keluarga berharap bantuan semua pihak, khususnya masyarakat Kabupaten Mukomuko, untuk dapat mendo’akan untuk kesembuhan Sekda,” demikian Novesa Herman. *
