Terus Meningkat, 314 Ekor Hewan Qurban dari LDII untuk Masyarakat Bengkulu

Kota Bengkulu, Word Pers Indonesia – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bengkulu pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah/ tahun 2023, melakukan pemotongan hewan kurban sebanyak 314 ekor, dengan rincian Sapi 192 Ekor, dan Kambing 122 ekor.

Untuk pemotongan dilaksanakan pada Kamis, (29/6/2023) bertempat di masjid- masjid LDII di DPW, Kabupaten/Kota, Pimpinan Cabang/ PC, Pimpinan Anak Cabang/ PAC se Provinsi Bengkulu.

Sebelumnya dilaksanakan sholat pukul 07.00 WIB secara serentak.

Adapun kupon daging kurban yang di tebar atau diberikan ke masyarakat dengan disispkan sebanyak 15.000 kupon tersebar di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu.

Ketua DPW LDII Provinsi Bengkulu H. Meri Sasdi Jantan, M.Pd mengatakan, LDII adalah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam yang independen, resmi dan legal yang mengikuti ketentuan UU No.17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, memiliki AD/ART, serta memiliki Program Kerja dan Pengurus mulai dari tingkat Pusat sampai dengan tingkat Desa yang bergerak dalam bidang Dakwah Islam yang berpedoman pada Al-Quran dan Al-Hadist.

LDII juga merupakan bagian dari komponen Bangsa Indonesia yang berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Bahkan LDII selalu siap bersama-sama pemerintah melaksanakan pembangunan dan menjaga keutuhan NKRI.

“Kami selaku Ketua DPW LDII Provinsi Bengkulu ada beberapa pesan moral yang dapat disampaikan. Pertama, kita patut bersyukur kepada Allah SWT, karena kita telah dapat melaksanakan sholat idul adha dan insya Allah, dan dilanjutkan dengan menyembelih hewan qurban. Dengan menyembelih hewan qurban berarti kita telah berbuat sesuatu yang mendekatkan diri kita kepada ridho Allah dan rahmat ampunannya. Dengan mengorbankan harta yang kita pergunakan untuk membeli kambing, sapi ataupun domba, kita telah berbuat sesuatu yang di ridhoi Allah, yang kemudian hewan itu kita sembelih, dan dagingnya selain kita makan, sebagian juga kita bagikan kepada fuqoro’ dan masakin. Semuanya itu kita yakini sebagai bentuk aktualisasi keimanan kita kepada Allah SWT, sehingga kita bisa menatap masa kini dan masa depan yang lebih baik,” jelasnya.

BACA JUGA:  Panitia HUT Berpotensial Merusak Hubungan Komunikasi Kebijakan Pembangunan Provinsi dan Mukomuko

Kedua, lanjut Meri Sasdi, kepada seluruh umat Islam dan warga LDII pada khususnya diharapkan untuk lebih memahami dan mengamalkan Islam secara kaffah berdasarkan Al-Quran dan Sunah Rasul (Al-Hadist) untuk mencari pengampunan dan keridhoan Allah SWT, sehingga barokah dunia dan akherat.

“Ketiga, Umat Islam dihimbau untuk tidak terprovokasi oleh siapapun dan dari pihak manapun untuk berbuat negatif yang bertentangan dengan Al-Quran, Al-Hadist dan Pancasila serta UUD 1945, jangan menjadikan agama sebagai alat untuk menghalalkan cara dan jangan berbuat anarkhis bahkan faham agama yang sempit, radikalisme bahkan terorisme yang bertentangan dengan ajaran Agama Islam yang rahmatan Lil Alamin, yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat dan negara,” ujarnya.

Kendati demikian ia mengajak semua untuk menciptakan suasana yang kondusif, wujudkan Islam yang ramah, Islam yang Saleh, Islam yang penuh kepedulian terhadap sesama maupun lingkungan alam, Islam yang santun dan sejuk, Islam yang menjunjung tinggi kemaslahatan umat, Islam yang menjaga pola hidup sehat. Lalu Islam yang menjunjung tinggi kasih sayang, apalagi negara kita sedang melaksanakan pembangunan disegala bidang, antara lain peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, pembangunan infrastruktur, dan penegakan supremasi hukum dan lain lain.

“Makna Idul Adha adalah dimana Allah SWT menguji keimanan dan ketakwaan nabi Ibrahim dengan perintah Allah untuk mengorbankan putranya Ismail. Nabi Ibrahim dan Putranya Ismail dengan tulus dan Ikhlas menerima perintah tersebut sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Namun Ketika nabi Ibrahim Bersiap untuk melaksanakan perintah tersebut, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba yang diturunkan-Nya sebagai pengorbanan yang diterima. Jadi makna Idul Adha bagi kita sebagai orang yang beriman adalah mengajarkan umat muslim tentang pengorbanan, keikhlasan dan taqwa kepada Allah SWT,” tutup Meri Sasdi.

Redaksi