Meski Harga Tinggi, Kondisi Pasokan Beras di Bengkulu Utara Stabil

Bengkulu Utara, Word Pers Indonesia Meskipun di beberapa daerah di Indonesia mengalami kelangkaan beras, masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara tidak begitu merasakannya. Di sejumlah toko beras di sekitar Pasar Purwodadi Kabupaten Bengkulu Utara, beras masih tersedia seperti biasa dengan berbagai macam jenis dan harga yang bervariasi.

Yudi Harmansyah, seorang pedagang beras lokal, menyatakan bahwa meskipun harga beras tetap tinggi, namun penjualan berjalan lancar. “Bukti nyatanya, kami masih menjual beras setiap hari dan pembeli terus ada, stabil,” ujar Yudi kepada awak media, Selasa (20/2/2024).

Meskipun demikian, Yudi mengakui bahwa harga beras telah tinggi sejak lima bulan yang lalu. “Harganya memang masih tinggi ini mas, sudah lima bulan terakhir,” tambahnya.

Yudi juga mencatat bahwa biasanya, harga beras akan turun saat musim panen padi tiba, namun hal itu tidak terjadi lagi sejak pandemi COVID-19. “Biasanya, saat musim panen padi, harga beras turun, tapi sekarang tidak lagi,” ungkapnya.

Ia juga menjual berbagai jenis beras yang umum di pasaran, dengan harga yang bervariasi. Misalnya, beras lokal Kemumu dijual seharga Rp 23.000 hingga Rp 23.500 per cupak, sementara beras lokal Lebong dijual seharga Rp 22.500 per cupak. Harga beras Lampung mencapai Rp 685.000 per 50 kilogram atau Rp 13.500 per kilogram. Sedangkan beras premium seperti kembang kol 5 kilogram dijual dengan harga sekitar Rp 88 ribu.

Sementara itu, Kepala gudang Bulog Taba Tembilang Bengkulu Utara, Henopi, memastikan bahwa stok beras di gudang masih stabil. “Masih ada 569 ton, cukup untuk bulan Februari-Maret, dan akan terus dilakukan pengiriman sebanyak 3250 ton secara bertahap,” jelas Henopi.

BACA JUGA:  Ayah di Bengkulu Utara Cabuli Anak Kandung hingga Melahirkan

Untuk mengantisipasi kelangkaan dan harga beras yang terlalu tinggi, Bulog terus mengeluarkan beras dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 11.500 per kilogram kepada mitra. “Harganya tetap harus sesuai aturan,” tegasnya.

Reporter: Wahid
Editor: ANasril