Wordpers.id, Bengkulu – Sejak sepekan terakhir, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah telah mengambil langkah taktis sebelum masker betul-betul habis di pasaran. Dia meminta Balai Latihan Kerja (BLK) di bawah binaan Disnakertrans Provinsi Bengkulu, produksi masker sendiri untuk memenuhi kebutuhan di masyarakat.
Ada 6 BLK yang digenjot melakukan produksi. Diantaranya BLK wilayah Kota Bengkulu, Kota Argamakmur, Kota Manna, Kepahiang, Seluma dan Mukomuko dengan produksi masing-masing sebanyak 250 s/d 500 pcs per hari.
Bahkan Gubernur Rohidin berharap hasil produksi lebih banyak sehingga bisa membantu kebutuhan masyarakat di luar Provinsi Bengkulu.
“Saya hanya ini memastikan kebutuhan masyarakat kepada masker dapat terpenuhi,” ungkap Gubernur Rohidin saat melakukan peninjauan secara langsung proses pembuatan masker di aula Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Provinsi Bengkulu, Sabtu (28/03).
Produksi masker yang dikaryakan kepada para tim dan peserta tim pelatihan menjahit BLK ini telah sesuai standar Menkes RI.
“Ini akan segera kita distribusikan ke masyarakat atau pihak yang membutuhkan. Sebagaimana saran dari Kapolda Bengkulu, Danrem Bengkulu dan para Bupati/Walikota, ini pertama untuk tenaga kesehatan, kemudian yang kedua masyarakat yang sakit dan ketiga baru nanti sektor-sektor lain,” terang mantan wakil bupati Bengkulu Selatan ini.
Dari produksi yang ada ini, tambah Rohidin, juga direncanakan dibagi secara merata dan adil di setiap Rumah Sakit dan Posko Covid-19 di setiap kabupaten/ kota se Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, masker made in BLK Bengkulu ini menurut Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu Sudoto, banyak memiliki kelebihan, diantaranya bisa dipakai berulang karena bisa dicuci dan bahan yang digunakan bebas bahan kimia.
“Karena pada saat ini ada kelangkaan masker, maka kita dari BLK berinisiatif membuat masker ini. Biasanya kelas menjahit ini hanya membuat baju, membuat pola dan lain sebagainya,” jelas Sudoto.