Word Pers Indonesia – Herman Khaeron, Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat, menantang kubu capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk menunjukkan bukti kecurangan yang mereka tuduhkan terkait Pemilu 2024.
Menurutnya, Pemilu kali ini berjalan normal dan tak ada kecurangan yang bertujuan untuk memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Khaeron meminta mereka untuk mengurungkan niat menggulirkan hak angket jika tidak dapat membuktikan kecurangan tersebut.
“Di mana kecurangannya? Tunjukkan,” tegas Khaeron kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (29/2/2024).
Selain itu, Khaeron menilai bahwa penggunaan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan adalah upaya yang salah sasaran. Menurutnya, hasil pemilu tidak dapat diganggu gugat melalui angket, melainkan harus diselesaikan melalui jalur hukum di Mahkamah Konstitusi.
“Jika kemudian dianggap ada indikasi kecurangan, ada permainan lain, tentunya ranahnya ada di Bawaslu, ada Gakkumdu,” jelasnya. “Dan jika nantinya masuk dalam sengketa, sesuai dengan perundang-undangan, tentu akan ditangani oleh MK.”
Khaeron juga menekankan bahwa jika kubu Ganjar dan Anies ingin mempertanyakan hasil pilpres, mereka juga harus mengajukan protes terhadap hasil pemilihan umum legislatif, karena kedua acara tersebut diselenggarakan secara bersamaan.
“Jadi kalau hasilnya saat ini seperti ini, menurut saya itu adalah fakta. Itu adalah realitas, bahwa sebagian besar masyarakat memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran,” tambahnya. “Jadi kecurangannya di mana?” (*)