Mukomuko, Wordpers.id – Pendistribusian seragam gratis untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Mukomuko masih tertunda. Seragam yang dijanjikan sejak akhir Juli 2024 dan kemudian direncanakan dibagikan pada 17 Agustus 2024, belum juga diterima oleh siswa hingga 25 Agustus 2024.
Seragam gratis ini memerlukan anggaran sebesar Rp3,9 miliar dan direncanakan untuk mendukung 3.835 siswa SD dan 3.357 siswa SMP. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda distribusi akan segera dilakukan.
Sekretaris LSM Rumus Institute Kabupaten Mukomuko, Rusman Aswardi, SP, menyoroti rendahnya komitmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko dalam melaksanakan tugasnya. Rusman mengungkapkan kekhawatiran mengenai lambannya program ini, yang menunjukkan adanya ketidakmampuan dalam mengelola agenda dan program lainnya.
“Rendahnya komitmen Disdikbud ini tidak hanya terjadi pada masalah seragam gratis. Sebelumnya, mereka juga terlambat dalam mengeluarkan Surat Edaran mengenai larangan mengumpulkan uang dari siswa untuk perpisahan,” ujar Rusman.
Rusman menekankan bahwa pendistribusian seragam gratis yang direncanakan sebelumnya sering mengalami penundaan. Walaupun pihak Disdikbud menyatakan sedang melakukan pendataan ulang siswa, penundaan pembagian seragam ini menunjukkan ketidakpastian.
Sementara itu, salah satu wali siswa, Rohmad dari Desa Kota Praja, Kecamatan Air Manjunto, mengkonfirmasi bahwa hingga saat ini, belum ada seragam gratis yang diterima oleh anak-anaknya yang baru masuk SD dan SMP. Banyak orang tua murid yang mulai meragukan keberhasilan program ini karena terus mengalami penundaan.
Upaya konfirmasi yang dilakukan RB terhadap Kepala Disdikbud Mukomuko, Epi Mardiani, S.Pd, dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Ramon Hosky, ST, terkait penundaan distribusi seragam belum membuahkan hasil, karena keduanya tidak dapat dihubungi.
Untuk diketahui, bantuan seragam gratis ini merupakan salah satu program Pemkab Mukomuko yang dilanjutkan dari tahun 2022 dan 2023. Anggaran Rp3,9 miliar tersebut terdiri dari Rp2,1 miliar untuk 3.835 setel seragam SD dan Rp1,8 miliar untuk 3.357 setel seragam SMP. Program ini bertujuan untuk meringankan beban orang tua murid dan memastikan semua siswa mendapatkan fasilitas yang memadai untuk proses belajar mengajar.