RSUD Tais Seluma Disorot: Bayi 9 Bulan Meninggal Dunia, Keluarga Tuntut Keadilan

Seluma, Word Pers Indonesia – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, kembali menjadi sorotan setelah insiden tragis menimpa keluarga Loni Sianturi dan Purnama Sari. Putra mereka, Pripta Gaza Pratama (9 bulan), meninggal dunia pada Minggu (17/11/2024) pukul 22.00 WIB setelah menjalani perawatan sejak 14 November 2024 karena demam tinggi.

Menurut Loni, ayah Gaza, kondisi anaknya sempat membaik. Namun, situasi berubah drastis pada hari terakhir perawatan. Pada 17 November, perawat melarang pemberian makanan dan susu sejak pukul 15.00 WIB dengan alasan kebutuhan nutrisi telah tercukupi melalui infus. Namun, keluarga merasa khawatir karena infus sering tidak berfungsi dengan baik dan tampak teraliri darah.

“Anak kami terus menangis sejak pukul 18.10 WIB. Susu baru diberikan sekitar pukul 21.00 WIB, tetapi saat itu kondisinya sudah sangat lemah. Tak lama kemudian, pukul 22.00 WIB, dia meninggal dunia. Kami sangat kecewa, Gaza masih punya harapan jika ditangani dengan benar,” ungkap Loni dengan penuh duka.

Purnama Sari, ibu Gaza, mendesak pihak RSUD Tais untuk memberikan penjelasan resmi terkait insiden ini. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang. “Kami hanya ingin keadilan dan perubahan dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit ini,” katanya dengan tegas.

Keluarga menyalahkan tindakan perawat yang dianggap kurang tepat dan menyebabkan keterlambatan pemberian nutrisi yang dibutuhkan Gaza. Mereka juga menyoroti kurangnya penanganan medis yang optimal selama masa perawatan.

RSUD Tais Diminta Bertanggung Jawab

Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Tais belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini. Insiden ini menjadi pengingat penting bagi dunia kesehatan, khususnya dalam memastikan kualitas pelayanan medis yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan nyawa pasien.

BACA JUGA:  Visi Seluma Emas: Pendidikan, Kesehatan, dan Birokrasi Profesional Jadi Prioritas Teddy-Gustianto

Keluarga korban berharap tragedi ini menjadi evaluasi bagi RSUD Tais dan sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Seluma agar tidak ada lagi nyawa yang melayang akibat kelalaian. (Sa)