Tulungagung, Word Pers Indonesia – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, SMP Negeri 5 Tulungagung kembali menggelar program Pesantren Kilat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa. Kegiatan yang berlangsung selama dua minggu ini menggantikan sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) reguler, sesuai dengan Surat Edaran Bersama (SEB) tiga menteri tentang penguatan pendidikan agama.
Kepala SMPN 5 Tulungagung, Nurhamid, S.Pd., menegaskan bahwa program ini bertujuan memberikan bekal keagamaan yang lebih mendalam kepada para siswa sekaligus membentuk karakter religius dalam kehidupan sehari-hari.
“Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Kami ingin siswa tidak hanya memahami ajaran agama secara teori, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan nyata, mulai dari membaca Al-Qur’an hingga praktik ibadah harian,” ujar Nurhamid pada Kamis (7/3/2025).
Program ini mendapatkan respons positif dari para siswa yang terlihat antusias mengikuti berbagai rangkaian kegiatan. Nurhamid juga mengapresiasi dukungan penuh dari para guru dan orang tua yang turut serta dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Kami berharap program ini bisa menjadi agenda tahunan yang memberikan manfaat besar bagi pembentukan karakter dan moral siswa,” tambahnya.
Pesantren Kilat Berbasis Praktik dan Kolaborasi
Pesantren Kilat di SMPN 5 Tulungagung menerapkan metode pembelajaran berbasis praktik dan kolaborasi. Program ini mencakup berbagai kegiatan seperti Terampil Baca Tulis Qur’an (TBTQ), kajian fiqih, serta edukasi cinta lingkungan. Sesi pembelajaran dibagi berdasarkan jenjang kelas agar lebih efektif dan terarah.
Humas SMPN 5 Tulungagung, Farif Rosida, S.Ag., menuturkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam program ini cukup variatif untuk menjaga minat siswa.
“Kami menerapkan metode tutor sebaya dalam TBTQ dan menggunakan permainan edukatif dalam kajian fiqih agar siswa tetap semangat dalam belajar,” ungkapnya.
Selain itu, siswa juga diberikan pembelajaran tentang tata cara wudhu yang benar, praktik shalat berjamaah, serta simulasi ibadah haji menggunakan miniatur Ka’bah. Dengan metode ini, diharapkan siswa dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai keagamaan dengan lebih baik.
Integrasi Pendidikan Agama dan Kepedulian Lingkungan
Selain fokus pada pendidikan agama, program Pesantren Kilat di SMPN 5 Tulungagung juga mengajarkan nilai kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu kegiatan yang menarik adalah gerakan menanam tanaman hias di area sekolah. Ke depan, pihak sekolah berencana bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk memperluas program penghijauan dan edukasi lingkungan bagi siswa.
Untuk memastikan keberhasilan program, sekolah juga menerapkan sistem penilaian berupa rapor sisipan yang mencatat perkembangan siswa dalam pemahaman dan praktik keagamaan.
“Kami ingin memastikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial semata, tetapi benar-benar membawa perubahan positif bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Farif Rosida.
Dengan adanya Pesantren Kilat ini, SMPN 5 Tulungagung berharap dapat terus berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia dan peduli terhadap lingkungan. (Agris)