Pringsewu, WordPers.ID – Di tengah riuhnya rapat demi rapat, launching program, dan pidato manis dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu, ada satu hal yang sebenarnya ditunggu masyarakat yaitu bukti nyata. Sayangnya, itu justru datang bukan dari gedung perkantoran megah, tapi dari pekon sederhana bernama Bulukarto.
Di RT 01/RW 01 Pekon Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, warga baru saja menikmati hasil nyata dari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024 yang benar-benar direalisasikan. Jalan rabat beton sepanjang 128 meter, lebar 2,6 meter, dan tinggi 15 cm kini sudah selesai dibangun menggunakan Dana Desa (DD) tahap satu tahun 2025 sebesar Rp 67 juta.
“Alhamdulillah, kepala pekon kami, Pak Nurdin, benar-benar menepati janji. Enggak cuma ngomong pas rapat, tapi dibuktikan dengan pembangunan yang sudah bisa langsung kami rasakan,” ujar Demy, warga setempat, Senin (12/05/2025).
Menurut Demy, masyarakat selama ini sudah sangat lelah mendengar berbagai alasan klasik soal keterlambatan pembangunan, terutama dari tingkat kabupaten.
“Kalau nunggu gerak dari atas sih, ya bisa-bisa sampai tahun depan masih jadi bahan presentasi. Untung Pak Nurdin ini bukan tipe pemimpin banyak alasan,” tambahnya.
Pernyataan Demy tak berlebihan. Realisasi pembangunan ini bukan hanya soal fisik, tapi juga soal ketegasan dalam menunaikan amanah. Tanpa perlu menunggu aba-aba dari Pemkab, Pekon Bulukarto bergerak mandiri, tepat waktu, dan transparan.
Ahmad Muhdor, Kaur Kesra sekaligus pelaksana teknis pembangunan, membenarkan bahwa anggaran tersebut memang digunakan sesuai rencana awal di lingkungan RT 01/RW 01.
“Benar, saya pelaksananya. Kegiatan ini memang sudah direncanakan, dan kita jalankan sesuai dengan arahan dan musyawarah warga,” katanya, seperti melansir salah satu media.
Sementara itu, Kepala Pekon Nurdin tampil dengan gaya blak-blakan yang justru menyejukkan telinga masyarakat karena tidak membungkus kenyataan dengan kalimat kosong.
“Saya hanya menjalankan amanah. Semua anggaran direalisasikan sesuai peruntukannya. Masyarakat tidak butuh alasan, karena alasan itu hanya bentuk kebohongan yang dibuat terlihat masuk akal,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dalam setiap pembangunan, pihaknya selalu berkomitmen memberdayakan masyarakat lokal.
“InsyaAllah, setiap pembangunan kami libatkan warga sekitar. Ini bukan hanya soal proyek, tapi juga soal membuka peluang kerja dan memperkuat rasa kepemilikan warga terhadap hasil pembangunan,” ujarnya.
Kini masyarakat RT 01/RW 01 bisa melintas di jalan rabat beton tanpa was-was saat hujan turun. Sebuah bukti kecil tapi penting, bahwa jika pemimpin desa serius, tidak perlu menunggu langkah dari Pemkab untuk bergerak.
Karena pada akhirnya, rakyat tak menuntut kemewahan. Mereka hanya ingin janji ditepati. Dan hari ini, Bulukarto sudah lebih dulu membuktikan di saat Pemkab Pringsewu masih sibuk merancang narasi.
( Davit)