Jakarta, Word Pers Indonesia – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan resmi menutup sementara Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere, Nusa Tenggara Timur, menyusul dampak sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi.
“Bandara yang ditutup karena dampak aktivitas Gunung Lewotobi adalah Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, dengan diterbitkannya NOTAMN nomor C1171/25. Penutupan berlaku mulai 18 Agustus 2025 pukul 05.57 WIB hingga perkiraan 19 Agustus 2025 pukul 05.00 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (18/8/2025).
Laporan dari Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan adanya sebaran abu vulkanik hingga ketinggian 18.000 kaki. Abu tersebut bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 10 knots pada Minggu (17/8) pukul 15.30 WIB.
Informasi sebaran abu vulkanik tersebut berlaku sejak 18 Agustus 2025 pukul 15.30 WIB hingga 19 Agustus 2025 pukul 15.30 WIB dengan cakupan wilayah sesuai koordinat yang telah dilaporkan.
Lukman menegaskan, penutupan bandara dilakukan sebagai langkah antisipasi demi keselamatan penerbangan.
“Keselamatan dan keamanan penerbangan adalah prioritas utama. Kami terus berkoordinasi dengan Otoritas Bandar Udara, AirNav Indonesia, dan pihak terkait untuk memastikan kelancaran operasional,” ujarnya.
Selain Bandara Maumere, Kemenhub menyebut akan terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi serta pergerakan abu vulkanik untuk menentukan langkah selanjutnya.(*)