Bengkulu – Sebanyak sepuluh desa wisata di Provinsi Bengkulu dinobatkan sebagai pemenang Lomba Desa Wisata Provinsi Bengkulu Tahun 2025. Penetapan ini dilakukan setelah 16 desa peserta menjalani proses seleksi ketat, mencakup verifikasi lapangan dan penilaian administrasi oleh tim juri provinsi.
Penghargaan bagi para pemenang dijadwalkan diserahkan pada rangkaian acara Hari Ulang Tahun ke-57 Pemerintah Provinsi Bengkulu. Pemerintah provinsi menegaskan bahwa ajang ini merupakan bentuk apresiasi atas upaya masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata berbasis kearifan lokal yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, mengatakan penghargaan tersebut diharapkan menjadi motivasi bagi desa wisata lainnya untuk terus berinovasi. Menurutnya, desa yang berhasil mengelola potensi pariwisatanya dapat menjadi motor penggerak ekonomi kreatif masyarakat. Para pemenang juga akan menerima uang pembinaan untuk mendukung pengembangan sarana dan promosi wisata di wilayah masing-masing.
Proses penilaian lomba dibagi dalam dua kategori utama. Pertama, kategori Pengelolaan Desa Wisata yang menilai aspek kelembagaan, organisasi, aksesibilitas, serta ketersediaan amenitas. Kedua, kategori Atraksi Wisata, yang menitikberatkan pada daya tarik unggulan, dukungan ekonomi kreatif, serta penerapan prinsip kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE).
Dari hasil penilaian tersebut, sepuluh desa wisata yang terpilih sebagai pemenang adalah Cawang Lama dan Air Bening dari Kabupaten Rejang Lebong; Mangrove 212 dari Kota Bengkulu; Kungkai Baru dan Taba Lubuk Puding dari Kabupaten Seluma; Lubuk Sahung dari Kabupaten Bengkulu Utara; Pasar Pedati dan Air Sebakul dari Kabupaten Bengkulu Tengah; serta Pantai Markisa dan Maju Makmur dari Kabupaten Mukomuko.
Penetapan desa wisata terbaik ini mencerminkan keberhasilan daerah dalam mengelola potensi wisata secara berkelanjutan dan sesuai standar nasional. Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap momentum penghargaan ini dapat memperkuat komitmen bersama dalam menjadikan sektor pariwisata sebagai pilar utama pembangunan daerah.





















