WORDPERS.ID, BENGKULU – Budidaya jamur tiram dan jambu madu yang dilakukan Bapak Siswadi warga Simpang Kandis kota Bengkulu, sangat selaras dengan program “Ayo Berkebun” yang terus digelorakan pemerintah provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu. Apalagi di masa pandemi Covid-19, masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan lahan pekarangan rumah menjadi lebih produktif.
Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan pemanfaatan lahan pekarangan rumah sangat bagus, apalagi bisa menghasilkan/menjadi usaha bisnis. Apalagi suasana Covid-19, kita sudah upayakan masyarakat untuk tetap produktif namun keamanan proteksi diri harus selalu dikedepankan.
“Dengan halaman rumah dua puluh kali empat puluh meter ternyata terbukti produktifitas kebun jambu madu bapak siswandi bisa melebihi hasil kebun lima hektar sawit. Maka yang kita programkan, “Ayo Berkebun” itu sebenarnya sudah menjadi kebiasaan budaya masyarakat kita sejak dulu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,” ujar Rohidin saat meninjau kebun jambu madu dan jamur tiram pada (3/6).
Lebih lanjut, usaha lainnya milik bapak siswandi, yaitu budidaya jamur tiram yang hasilnya sangat menggiurkan, dengan penggunaan lahan yang tidak begitu besar. Ini menunjukkan, kegiatan stay at home (tetap dirumah) dapat bermanfaat dan menambah pendapatan.
“Kalau kita membudidayakan seperti ini, dengan menggunakan pemanfaatan pekarangan, dari sisi biaya produksi tentu tidak mahal. Dan kemudian, permintaan pasar cukup tinggi, dan bisa juga dikirim langsung ke konsumen,” terang Rohidin
Sementara Siswadi (52), mengungkapkan dirinya memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang masih kosong, awalnya berangkat dari hobi bercocok tanam. Disamping itu, latar belakang pendidikan beliau juga dari Sarjana Pertanian.
“Kita ini negara agraris, halaman masih ada, tanah masih luas, masa kita biarkan begitu saja. Mari kita produktifkan, sejengkal tanah agar bermanfaat,” ujarnya yang pernah menjabat sebagai anggota dewan Provinsi Bengkulu Fraksi PKS.
Cerita Siswadi, ia dan istri sudah merintis ini sejak awal 2012, semasa dirinya masih menjadi anggota dewan Provinsi Bengkulu dan istrinya masih bertugas sebagai ASN. Di waktu senggang ia dan istri mencoba membudidaya jamur tiram, kemudian beberapa tahun kemudian mencoba berkebun jambu madu.
“Di awal saya coba membeli 200 bibit jamur tiram, seiring waktu terus berkembang menjadi berlipat lipat. Dan sekarang kami menikmati hasilnya, dalam sehari dapat memanen hingga 30 sampai 50 kilogram dengan harga 20 ribuan perkilo,” jelas Pak Sis sapaan akrabnya
Lebih lanjut, kebun jambu madu yang dimiliki pak Siswadi sekarang sudah lebih dari 300 batang, dan juga menghasilkan keuntungan yang cukup besar (5 hektar sawit). Jambu madu dijual dengan harga 50 ribu perkilo, selain itu bibit juga dijual mulai dari harga 50 ribu hingga 1 jutaan.
“Untuk Jambu madu, juga sangat banyak peminatnya dan cukup besar menghasilkan keuntungan. Mulai buah hingga batang juga bisa dimanfaatkan dan menghasilkan, ini cukup menjanjikan bagi masyarakat,” pungkasnya.