Simeulue-Word Pers Indonesia – Akibat abrasi air sungai jalan menjadi rusak ini tanggapan pelaksana proyek, Dafran Ucok selaku Perwakilan PT. Aceh Lintas Sumatera (ALS) di Simeulue membenarkan kondisi tersebut bahkan pihaknya bersama tim dari PUPR aceh telah meninjau langsung ke lokasi pada hari rabu pada tanggal 7 februari 2024 kemarin tutupnya.
“Benar jalan di nancawa dipinggir sungai rusak akibat abrasi air sungai bukan cacat mutu atau pekerjaan pelaksana,” Ucap Dafran, Sabtu (9/3/24).
Ia menyebutkan ada dua titik yang mengalami kerusakan yakni di sta 1+400 sepanjang 21 meter dan sta 1+450 sepanjang 48 meter, kerusakan atau keretakan jalan tersebut bukan karena kurangnya mutu yang dikerjakan oleh pelaksana namun disebabkan oleh abrasi sungai di daerah itu sehingga terjadinya hal seperti itu.
Namun dalam hal ini akan dipastikan apakah kerusakan karna pekerjaan atau karna cuaca alam, kita tunggu hasil tanggapan pihak PU Aceh hari selasa nanti bagaimana penangan nya.
Namun demikian Dafran memastikan dalam waktu dekat sejumlah titik aspal yang mengalami keretakan akan segera dilakukan perbaikan terlebih jalan tersebut masih dalam tahap pemeliharaan.
“Sementara alat sedang kita arahkan ke lokasi, insya allah dalam bulan puasa minggu pertama kita sudah tangani jalan tersebut,” Tutup Dafran
Namun sebelumnya ketua ormas gempar mempertanyakan tentang proyek tersebut, dimana ungkap ketua gempar beredarnya salah satu media nasional pembangunan jalan di kabupaten Simeulue di kawasan kecamatan teupah tengah desa labuhan menjadi bahan perbincangan masyarakat simeulue. Sabtu 9 Maret 2024.
Ketua Ormas Gempar kabuapten simeulue Ogek Rafli junaidi Mengatakan Dimana hasil investigasi kami di lapangan dari ormas gempar yang bahwasanya mendapat laporan dari masyarakat setempat dan kepala Desa Labuah setempat yg bahwasanya proyek jalan pengaspalan dari nancawa ke suak lamatan itu baru dibuat terjadinya nya keretakan jalan dan apakah itu faktor alam atau kwalitas kerja nya di lapangan.

“Pelaksana kerja nya oleh PT. ALS dengan Anggaran 36 milyar dan kami dari ormas Gempar sebagai mitra pemerintah dalam mengawasi pembangunan yang menggunakan uang negara dan sangat kami sesalkan tidak adanya pengawasan dari Dinas terkait yaitu Pupr kabupaten simeulue dan saran kami dari ormas GEMPAR siapa pun yg pegang proyek nya secepat nya di perbaiki karna akses jalan yg selalu dilewati masyarakat dalam membawa hasil bumi nya ke kota sinabang mau pun jalan pintas ucapnya.
Tambahnya” sebelum kami dari pihak ormas Gempar melakukan konfirmasi dengan salah satu anggota DPRK simeulue yaitu Ibu Rita Diana ia mengatakan ia akan melaporkan permasalahan ini ke komisi C dan ketua DPRK Simeulue dan secepatnya turun kelapangan tutupnya.