BATU, wordpers.id — Libur sekolah telah tiba, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, Jatim Park di Kota Batu, Malang, kembali menjadi destinasi favorit wisatawan. Namun, di balik gemerlap wahana dan embel-embel taman edukasi terbesar di Jawa Timur, banyak pengunjung justru mengeluhkan panjangnya antrean, harga tiket mahal, hingga minimnya inovasi wahana.
Kompleks Jatim Park yang telah beroperasi sejak 2001 kini terbagi menjadi tiga area utama—Jatim Park 1, Jatim Park 2 (Batu Secret Zoo & Museum Satwa), dan Jatim Park 3 (Dino Park)—dan diklaim sebagai ikon wisata keluarga. Namun bagi sebagian pengunjung, liburan ke tempat ini justru jadi pengalaman melelahkan.
“Ekspektasinya seru kayak yang viral di medsos. Nyatanya, saya cuma muter-muter ngantre dan kepanasan. Pulangnya malah pusing, bukan senang,” ujar Dinda (20), mahasiswa asal Yogyakarta, saat diwawancarai wartawan, Rabu (9/7/2025).
Antrean Jadi Momok, Waktu Tunggu Capai 45 Menit per Wahana
Dinda mengaku hanya sempat mencoba satu wahana selama dua jam kunjungannya ke Jatim Park. Panjangnya antrean membuatnya nyaris ketiduran saat mengantre di Dino Park.
“Waktu tunggunya udah kayak jam pelajaran. Bisa 30 sampai 45 menit satu wahana. Saya sampai tertidur berdiri dan jatuh gara-gara sandaran saya maju,” kisahnya dengan tawa getir.
Data dari Satlantas Polres Batu mencatat, pada puncak musim libur, arus kendaraan menuju kawasan Jatim Park kerap mengular hingga beberapa kilometer. Rekayasa lalu lintas pun menjadi agenda tahunan untuk mengurai kepadatan tersebut.
Pengunjung Setia pun Mengeluh: “Tiap Tahun Sama Saja”
Tak hanya pengunjung luar kota, warga lokal pun mengaku jenuh dengan kondisi yang sama setiap tahunnya. Raka (21), mahasiswa asal Malang, mengatakan bahwa keluarganya rutin berlibur ke Jatim Park, tapi pengalaman yang dirasakan justru stagnan.
“Tiap tahun ke sini, ya gitu-gitu aja. Bosan dan mahal. Tapi keluarga sudah kayak punya tradisi harus ke sini saat libur,” tuturnya.
Ia juga menyoroti mahalnya biaya wisata ke tempat tersebut. Tiket masuk Jatim Park 2, misalnya, berkisar antara Rp140.000–Rp160.000 saat musim liburan. Jika datang bersama lima anggota keluarga, hanya untuk tiket saja sudah harus merogoh kocek sekitar Rp700.000, belum termasuk konsumsi dan wahana tambahan.
“Air mineral saja bisa Rp10 ribu, makanan rata-rata Rp30 ribu. Kalau main games, ya tambah lagi. Padahal di Jogja, dengan harga segitu bisa dapat jauh lebih banyak,” tambahnya.
Jatim Park Tetap Jadi Favorit, Meski Keluhan Meningkat
Meski mendapat banyak keluhan soal antrean dan mahalnya harga, Jatim Park tetap mencatat lonjakan kunjungan setiap musim liburan. Hal ini menunjukkan bahwa branding dan eksistensi sebagai ikon wisata edukatif Jawa Timur masih kuat di mata masyarakat.
Namun, sejumlah pengamat pariwisata menilai pentingnya evaluasi berkala terhadap pengelolaan pengunjung, pembaruan wahana, dan pengendalian harga, agar pengalaman wisatawan tetap positif dan berkesan.
“Wisata keluarga harusnya menjadi pengalaman menyenangkan, bukan uji kesabaran. Jika dibiarkan stagnan, maka loyalitas wisatawan akan luntur dengan sendirinya,” kata Heru Wibowo, pengamat pariwisata dari Universitas Negeri Malang, saat dimintai tanggapan, Kamis (10/7/2025).