Bengkulu Selatan, WOrdpers.id – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan melalui Bidang Pengembangan Sumber Infrastruktur (PSI) Bappeda-Litbang tengah melakukan proses identifikasi menyeluruh terhadap garis pantai yang membentang di wilayah pesisir daerah tersebut. Garis pantai Bengkulu Selatan diperkirakan memiliki panjang sekitar 60 kilometer, menghadap langsung ke Samudra Hindia.
Kegiatan ini dilakukan untuk memetakan potensi kawasan pesisir sekaligus mengevaluasi kondisi eksisting garis pantai, apakah masih dalam keadaan baik atau sudah masuk kategori kritis akibat abrasi maupun kerusakan lingkungan lainnya.
“Identifikasi ini merupakan langkah awal yang penting dalam proses penyusunan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan akan menjadi bahan dasar dalam pembuatan studi kelayakan pengelolaan pesisir Bengkulu Selatan,” ujar Kabid PSI Bappeda-Litbang Bengkulu Selatan, Dwi Prain Dona, Senin (14/4/2025).
Ia menjelaskan, proses identifikasi dilakukan secara bertahap, dimulai dari wilayah perbatasan dengan Kabupaten Kaur hingga ke perbatasan Seluma. Tim teknis turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemetaan visual dan pengumpulan data-data fisik pantai.
“Hasil dari pemetaan ini akan digunakan untuk menilai sejauh mana potensi pengembangan kawasan pantai, baik dari sisi pariwisata, ekonomi, maupun keberlanjutan lingkungan. Kajian ini sangat penting agar setiap kebijakan yang diambil berdasarkan data riil di lapangan,” tambah Dwi.
Menurutnya, studi kelayakan ini nantinya akan mengkaji aspek fisik pantai, kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir, serta potensi kawasan untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan.
“Kawasan pesisir Bengkulu Selatan memiliki potensi luar biasa. Namun jika tidak dikelola secara berkelanjutan dan berbasis data, bisa berdampak pada kerusakan lingkungan jangka panjang,” tegas Dwi Prain Dona.
Identifikasi garis pantai ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan perlindungan dan pemanfaatan wilayah pesisir. Hal ini penting mengingat pesisir tidak hanya menjadi bagian dari ekosistem yang sensitif, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat lokal, terutama sektor perikanan dan pariwisata.(Adv)