Bengkulu Utara, wordpers.id – Satu dari delapan kabupaten di Provinsi Bengkulu yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 dipastikan hanya diikuti pasangan tunggal. Yakni di Kabupaten Bengkulu Utara yang hanya diikuti oleh pasangan calon Mian-Arie. Meski demikian, paslon Mian-Arie tak lantas bisa melenggang begitu saja untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara periode berikutnya. Bukan mustahil, justru kotak kosong yang menjadi lawan Mian-Arie yang akan menang.
Mantan Ketua DPRD Bengkulu Utara, Syaprianto Daud, S.Sos yang juga mantan ketua komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu mengungkapkan keberadaan kolom kosong (Kotak Kosong) bukan tanpa arti dan tidak menutup kemungkinan kolom kosong alias kotak kosong dalam pilkada 9 Desember mendatang di Bengkulu Utara nanti bisa menang.
“Kalau Tuhan menakdirkan lain dan mengizinkan serta rakyat Bengkulu Utara berkehendak untuk lebih memilih kolom kosong (kotak kosong), maka kotak kosong lah menjadi pemenangnya. Perlu masyarakat Bengkulu Utara ketahui, Kejadian ini pernah terjadi di pilkada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar antara calon tunggal versus kolom kosong, tanggal 27 Juni tahun 2018, di kota Makasar. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kolom kosong menang melawan calon yang di usung oleh berbagai partai politik. Hal itu saya nilai menjadi harga mahal yang harus di bayar dari demokrasi, dimana yang menang adalah Kolom kosong,” ujarn Syaprianto Daud, Jum’at (11/09/2020)
Lanjut Sapriyanto Daud, S.Sos pilkada serentak di provinsi Bengkulu, khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara, 9 Desember 2020 mendatang, juga tidak menutup kemungkinan bisa saja mencetak sejarah baru di Provinsi Bengkulu apabila kolom kosong menang. Jika kolom kosong nantinya menang di Pilkada Bengkulu Utara Desember mendatang, maka yang mengisi kursi pemerintahan nantinya ditunjuk pelaksana tugas (Plt) Kepala Daerah oleh yang ditunjuk dari pemerintah berdasarkan dari persetujuan Kemendagri.
“Oleh karena itu, saya sebagai masyarakat Bengkulu Utara, berharap kepada masyarakat terkhususnya Bengkulu Utara jangan sampai golput. Apalagi pasangan Mian-Arie (MARI) merupakan balon Bupati dan balon Wakil Bupati dari petahana,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa sudah Tentu rekam jejak dalam memimpin Kabupaten Bengkulu Utara sudah dirasakan oleh masyarakat Bengkulu Utara.
“Kalau memang setuju untuk di lanjutkan memimpin silakan saja dipilih, namun, jika masyarakat tidak setuju tentu solusinya ada pada kolom kosong. Beda pilihan itu hal biasa dalam demokrasi. yang terpenting tetap jaga persatuan dan jangan sampai silaturahmi kita terputus karena beda pilihan,” tutupnya. (Jenggo)