Diduga Lalai, Dapur MBG TK Aisyiyah Tulungagung Dikecam: “Ini Soal Nyawa Anak-anak!”

“Videonya Viral! Ikan Tak Dibersihkan, Orang Tua Murid Protes Keras, LSM Desak Dapur Ditutup”

Tulungagung, Word Pers Indonesia — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan gizi anak-anak sekolah justru menimbulkan kegaduhan. Sebuah video yang memperlihatkan orang tua murid memprotes keras kualitas lauk ikan yang disajikan di TK Aisyiyah Tulungagung viral di media sosial dan memicu gelombang kecaman dari masyarakat.

Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, seorang ibu terlihat marah ketika mendapati ikan yang disajikan dalam program MBG masih bersisik dan tampak seperti mentah. Dengan nada kecewa, ia mempertanyakan keseriusan pihak penyelenggara dalam menjaga kualitas makanan untuk anak-anak.

“Ini lo makan gizi gratis, tapi ikannya sisiknya itu lo tidak dibersihkan dan seperti ikan mentah,” ucap ibu tersebut dalam video yang kini banyak dibagikan di berbagai platform media sosial.

Lebih lanjut, ibu itu juga menyindir tajam pihak yang bertanggung jawab dalam penyediaan makanan tersebut.

“Kalau nyunati ojo akeh to, Pak,” katanya dengan nada getir, menyiratkan dugaan adanya penyimpangan dalam pengelolaan program tersebut.

LSM GMPN Desak Penutupan Dapur dan Evaluasi Total Program MBG

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garda Masyarakat Peduli Negeri (GMPN), Wahyu, angkat bicara menanggapi viralnya insiden ini. Ia menyebut kejadian tersebut sebagai bentuk kelalaian serius dan pelanggaran standar dalam penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis.

“Saya sangat kecewa. Ini bukan sekadar soal lauk ikan, tapi soal tanggung jawab terhadap kesehatan dan masa depan anak-anak. Dapur yang memproduksi makanan ini sudah jelas melanggar standar dan semena-mena dalam menjalankan amanah,” tegas Wahyu saat dikonfirmasi, Sabtu (11/10/2025).

BACA JUGA:  Hari Juang TNI-AD Ke-79, Korem 011/LW Gelar Donor Darah dan Sunat Massal Gratis

Menurut Wahyu, berdasarkan temuan awal dan laporan warga, makanan yang disediakan tidak memenuhi spesifikasi gizi, kebersihan, maupun tingkat kematangan seperti yang dipersyaratkan oleh program MBG.

“Program MBG bukan proyek pencitraan, tapi untuk generasi penerus bangsa. Kalau dapur tidak mampu memenuhi standar, lebih baik ditutup saja daripada membahayakan anak-anak,” imbuhnya dengan nada tegas.

Publik Minta Evaluasi Menyeluruh

Kasus ini langsung menyita perhatian publik. Banyak orang tua dan pemerhati pendidikan menuntut pemerintah daerah dan penyedia program MBG untuk melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk memperketat pengawasan dapur penyedia makanan di sekolah-sekolah.

Beberapa warga juga menyayangkan lemahnya kontrol terhadap pelaksanaan program yang menyangkut keselamatan anak-anak.

“Ini bukan persoalan sepele. Kalau makanan yang diberikan tidak layak, dampaknya bisa fatal bagi kesehatan anak,” kata salah satu warga Tulungagung yang menolak disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak TK Aisyiyah Tulungagung maupun penanggung jawab penyedia makanan dari SPPG belum memberikan keterangan resmi terkait viralnya video tersebut.

Kasus ini menjadi alarm serius bagi pelaksana program nasional Makan Bergizi Gratis agar tidak hanya fokus pada penyerapan anggaran, tetapi benar-benar memastikan bahwa setiap hidangan yang disajikan layak, sehat, dan aman untuk dikonsumsi anak-anak.

Reporter: Agris
Editor: ANasril

Posting Terkait

Jangan Lewatkan