Mukomuko, WOrd Pers Indonesia – Dua mobil dinas, Toyota Innova dan Mitsubishi Maven, milik Pemerintah Kabupaten Mukomuko dilaporkan hilang sejak 2018 dan hingga kini belum ditemukan. Setelah hampir lima tahun, kasus ini masih belum mengalami kemajuan yang signifikan dan belum diproses ke pengadilan.
Zlatan Asikin, S.Sos, aktivis dari Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Corruption Watch (NCW), menyampaikan keprihatinannya terhadap lambatnya penanganan kasus ini. “Kedua mobil itu adalah aset daerah yang dibeli dengan pajak masyarakat, jadi tidak bisa diabaikan begitu saja,” ujar Asikin kepada media WordPers.id Rabu, 3/7/2024.
Asikin juga menyoroti kinerja lambat dari Tim Penyelesaian Kerugian Daerah (TPKD) Kabupaten Mukomuko. “Tim TPKD ini sudah dibentuk dan dilantik sejak tahun lalu, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata. Apa saja yang sudah dilakukan oleh Tim ini?” tanya Asikin.
Saat dikonfirmasi oleh awak media, Kepala BKD Mukomuko, Eva Tri Rosanti, SH, mengarahkan pertanyaan mengenai penanganan kasus ini ke Kepala Bidang Aset BKD, Ila Leniwati, SE. Namun, jawaban yang diberikan juga tidak memuaskan. “Tim yang menangani kasus hilangnya dua mobil dinas itu ada di Inspektorat, jadi lebih baik konfirmasi ke mereka,” ujar Ila.
Dalam wawancara terpisah, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat NCW Mukomuko, Zlatan Asikin, S.Sos, kembali mengkritik lambatnya penanganan kasus ini.
“Lambatnya penanganan kasus ini memantik keraguan dan kecurigaan kami, terutama karena salah satu pejabat yang menghilangkan mobil dinas tersebut masih bagian dari keluarga besar orang nomor satu di Kabupaten Mukomuko,” ungkap Asikin dengan nada kecewa.
Asikin juga menegaskan pentingnya transparansi dalam penanganan kasus ini. “Kami wajar mempertanyakan perkembangan penanganan kasus ini karena aset daerah yang teregister dan tercatat harus dijaga. Jika tim TPKD tidak mampu menuntaskan persoalan ini, kami meminta Aparat Penegak Hukum untuk turun tangan,” tegasnya.
Sementara itu, Inspektur Inspektorat Daerah Mukomuko, Apriansyah, ST, saat dikonfirmasi terkait kasus ini, mengatakan bahwa dirinya sedang menghadiri acara di BPK hingga Jumat. “InsyaAllah kalau sudah balik saya ada di kantor,” jawab Apriansyah melalui chat WhatsApp.
Kasus hilangnya dua mobil dinas ini menjadi perhatian publik dan membutuhkan penyelesaian segera untuk menjaga integritas dan transparansi dalam pengelolaan aset daerah. (Red.Bbg)