Wordpers.id, Bengkulu – Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bengkulu, Minggu (17/01) malam menggelar aksi solidaritas mendesak pengungkapan kematian Sahbudin oleh aparat kepolisian di Simpang 5 Ratu Samban Kota Bengkulu.
Ketua Umum HMI Cabang Bengkulu, Ludiman mengatakan, pihaknya meminta Polda Bengkulu mengusut kasus ini lantaran diduga telah terjadi pelanggaran HAM yang membuat Sahbudin warga Batu Raja Kecamatan Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Utara meninggal dunia.
“Kami minta Kapolda mengusut kematian Sahbudin, korban dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum kepolisian Bengkulu Utara,” kata Ludiman.
Dari laporan pengusutan kasus yang dilayangkan sebulan lalu, Ludiman mengatakan tidak ada tindaklanjut terhadap penetapan tersangka dan terkesan ditutupi.
“Sudah sebulan tidak ada penetapan apapun dari pihak kepolisian dan berkesan seperti ditutupi,” kata Ludiman.
Menantu Sahbudin, Rismanto mengatakan, jenazahnya saat diperiksa memiliki sejumlah luka lebam di sekujur kepala yang diduga dipukul dengan benda tumpul.
“Kepala almarhum terlihat ada luka lebam diduga alami penganiayaan,” kata Rismanto.
Dirinya beraharap kasus kematian mertuanya yang tidak wajar ini, untuk segera diselesaikan agar pihak keluarga juga merasa tenang.
Sebelumnya diberitakan, kasus ini terjadi sehari sebelum menjelang pencoblosan Pilkada 2020, pada 8 Desember lalu, di mana Anggota Bhabinkamtibmas Aipda Edi Kartiko yang sedang membuka logistik surat suara di tempat pemilihan suara di Desa Padang Kol mendapat penyerangan dari Sahbudin.
Dalam insiden tersebut anggota kepolisian mengalami luka sayat pada bagian leher langsung dilarikan ke rumah sakit.