Investasi pada Guru Berkualitas: Solusi Jangka Panjang untuk Mengatasi Krisis Pendidikan

Oleh: Fikri ahmad

Dalam rangka Hari Guru Nasional, Kemendikdasmen mengajak pemangku kepentingan bersama-sama mendukung peningkatan kualitas pendidikan bagi guru. Kolaborasi dan pertukaran praktik terbaik diharapkan mempererat hubungan antara guru dan tenaga kependidikan. Sebagai elemen utama dalam sistem pendidikan, guru memiliki landasan kuat secara yuridis, historis, filosofis, sosiologis, dan strategis.

Secara yuridis, posisi guru diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menjamin hak dan kewajiban mereka dalam membentuk karakter anak bangsa. Secara historis, guru telah lama berperan sebagai garda depan penyebaran pengetahuan dan nilai-nilai moral di masyarakat. Serta dalam jurnal yang dibuat oleh  Ridho (2022) dengan judul “Implementasi Pendidikan Multikutural Berbasis Teknologi Dalam Menghadapi Era Society 5.0”, ia menyatakan peran historis ini menekankan pentingnya posisi guru dalam membentuk tatanan sosial.

Dari sudut pandang filosofis, guru tidak hanya sekadar pengajar, tetapi juga pendidik yang memikul tanggung jawab moral besar. Menurut pandangan Muttaqin (2022), peran guru sebagai pendidik adalah cerminan tanggung jawab moral untuk mencetak generasi yang berkualitas. Sementara itu, secara sosiologis, guru berperan sebagai agen perubahan sosial yang membantu peserta didik siap menghadapi tantangan masa depan. Dalam konteks ini, guru perlu terus beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya agar tetap relevan dalam pengajaran mereka.

Strategisnya, guru menjadi kunci utama peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, baik secara akademis maupun dalam pembentukan karakter. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia agar lebih berdaya saing. Peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan tidak hanya akan menguntungkan individu tetapi juga akan berdampak positif bagi pembangunan bangsa secara keseluruhan.

Dalam peringatan Hari Guru Nasional 2024, Abdul Mu’ti menyampaikan, “Guru diharapkan bukan hanya memberikan materi, tetapi juga hadir sebagai sosok yang menginspirasi, mendidik karakter, menanamkan nilai-nilai kebhinekaan, serta mengajarkan semangat pantang menyerah.” Ucapnya. Ucapan ini menekankan pentingnya strategi untuk menciptakan guru berkualitas yang akan berpengaruh pada kualitas pendidikan nasional.

Membangun kompetensi guru berkualitas memerlukan pendekatan dari berbagai sisi, mulai dari pendidikan berkelanjutan hingga dukungan infrastruktur. Peningkatan kompetensi guru bukan hanya dalam hal pengajaran, tetapi juga dalam pembentukan karakter dan profesionalisme. Pendidikan berkelanjutan menjadi investasi penting, di mana program pelatihan berkesinambungan membantu guru menguasai metode pengajaran terkini dan adaptif terhadap perubahan kurikulum, seperti Kurikulum Merdeka yang menekankan kreativitas dan fleksibilitas.

Di era digital, pemanfaatan teknologi menjadi penting dalam pengembangan kualitas guru. Platform digital membantu guru menjangkau berbagai sumber belajar dan mengakses metode pengajaran inovatif. Dalam Bulan Guru Nasional 2024, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa keterampilan teknologi merupakan tuntutan bagi profesionalisme guru. Dengan teknologi, guru diharapkan lebih responsif terhadap kebutuhan generasi milenial dan Z, serta mampu menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan menarik.

BACA JUGA:  Korupsi Dipandang Sebagai Kebiasaan Bukan Kejahatan Keserakahan ?

Guru bukan hanya mengajarkan ilmu tetapi juga membentuk karakter siswa. Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya guru sebagai “pengganti orang tua di sekolah yang bertugas mengarahkan murid untuk mencapai tujuan pendidikan secara utuh.” Ujarnya pada acara guru nasional 2024 di Jakarta. Guru diharapkan menjadi sosok yang menanamkan nilai-nilai kebhinekaan, semangat pantang menyerah, dan sikap toleransi. Pembentukan karakter ini penting dalam menciptakan generasi bangsa yang tangguh.

Dalam konteks tersebut, penting untuk menekankan bahwa peran guru dalam pendidikan tidak hanya terbatas pada pengajaran akademis, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan nilai-nilai sosial yang diperlukan untuk kehidupan bermasyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, guru dapat memperkaya pengalaman belajar siswa, serta menjembatani kesenjangan antara kurikulum dan realitas sosial. Selain itu, kerjasama antara guru, orang tua, dan masyarakat luas dapat menciptakan sinergi yang positif dalam mendukung proses pembelajaran, sehingga memperkuat dampak pendidikan terhadap pengembangan karakter dan potensi anak bangsa. Inisiatif seperti ini diharapkan mampu menciptakan generasi yang lebih berdaya saing dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Investasi pada guru juga membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai. Pemerintah memiliki peran penting dalam menyediakan sarana dan lingkungan yang mendukung kegiatan belajar-mengajar. Dalam audiensi dengan guru di BGP Sumatera Selatan, Mendikdasmen menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki sarana pendidikan. Lingkungan kerja yang baik dan fasilitas yang memadai akan meningkatkan motivasi guru dalam menjalankan tugas secara optimal.

Apresiasi dan insentif juga penting dalam menciptakan guru berkualitas. Pemberian insentif bagi guru yang berdedikasi tinggi, seperti program Guru Inspiratif di Bulan Guru Nasional 2024, menjadi bentuk apresiasi bagi guru yang menunjukkan keunggulan dalam mengajar dan membimbing siswa. Insentif ini bukan hanya berupa materi, tetapi juga penghargaan yang memberikan motivasi dan rasa bangga, sehingga guru terdorong untuk terus berinovasi.

Investasi pada guru berkualitas adalah solusi jangka panjang yang harus menjadi prioritas nasional. Menyediakan pelatihan berkelanjutan, teknologi pembelajaran, dukungan infrastruktur, serta apresiasi yang tepat merupakan langkah konkret dalam menciptakan guru yang kompeten. Sebagaimana disampaikan pada Hari Guru Nasional 2024, “Tahun 2045 adalah tahun yang kita harapkan sebagai Indonesia Emas, di mana generasi muda kita akan memimpin bangsa ini menuju kemajuan yang unggul di panggung global.” Profesionalisme guru perlu terus ditingkatkan untuk mencetak generasi emas yang memiliki daya saing global.