Kapolres Tulungagung Apresiasi Festival Balon Udara Bertali di Notorejo: Tradisi yang Aman dan Bermanfaat

Tulungagung, Wordpers.id– Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif warga Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, yang menggelar Festival Balon Udara Bertali pada Selasa (8/4/2025). Kegiatan ini menjadi langkah kreatif dalam melestarikan tradisi masyarakat dengan tetap mematuhi aturan keselamatan.

Festival yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Notorejo dan para pemuda setempat tersebut mengusung konsep balon udara yang diterbangkan dengan cara diikat, sehingga tidak membahayakan penerbangan maupun lingkungan sekitar.

“Ini adalah inisiatif luar biasa dari Pemdes Notorejo dan para remajanya. Polres Tulungagung hanya mendukung. Tradisi tetap terjaga, tapi dengan cara yang bertanggung jawab,” ujar AKBP Taat Resdi.

Kapolres juga memuji kreativitas warga dalam menghias balon udara yang tampil indah dan penuh warna. Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian budaya yang aman dan memberikan manfaat ekonomi.

“Ini kegiatan yang bertanggung jawab karena tidak mengganggu penerbangan maupun menyebabkan kebakaran. Bermanfaat pula karena mampu menggerakkan UMKM lokal. Polres Tulungagung tentu mendukung sepenuhnya,” tegasnya.

Rencana Festival Balon Udara Bhayangkara 2025

Sebagai bentuk dukungan lanjutan, Kapolres berencana menggelar Festival Balon Udara Bhayangkara pada Juni 2025 dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara. Menariknya, sebelum festival dimulai, Polres akan mengadakan pelatihan pembuatan balon udara pada akhir April atau awal Mei 2025, dengan mendatangkan perajin dari Wonosobo, Jawa Tengah.

“Saya pernah menjadi Kasat Lantas di Polres Wonosobo tahun 2015 dan masih punya hubungan baik dengan para perajin balon udara di sana. Kita akan undang mereka untuk berbagi ilmu,” ungkap AKBP Taat.

Pelatihan ini akan difokuskan agar para peserta dapat membuat balon udara yang tak hanya indah secara visual, tapi juga stabil dan aman saat diterbangkan.

“Tadi kita lihat, balon udaranya masih goyang dan hanya bisa terbang sebentar karena terkena angin. Lewat pelatihan nanti, kami harap peserta bisa membuat balon yang bagus dan benar-benar aman,” tambahnya.

Pelatihan akan diikuti oleh perwakilan dari tiap kecamatan dan desa se-Tulungagung dan akan dilaksanakan di GOR Lembupeteng.

Polres Tegas Tapi Juga Fasilitatif

AKBP Taat menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya bertugas menertibkan dan menegakkan aturan, tetapi juga hadir untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengekspresikan tradisi secara aman.

“Kami tidak hanya melakukan razia, tetapi juga membuka ruang ekspresi bagi masyarakat. Inilah wujud Polri yang humanis dan hadir di tengah masyarakat,” tutupnya.

Risiko Balon Udara Liar Semakin Meningkat

Penerbangan balon udara liar menjadi perhatian serius aparat keamanan. Selain mengganggu penerbangan, balon udara dapat memicu kebakaran dan mengganggu jaringan listrik. Ancaman ini semakin besar karena banyak balon yang dilengkapi petasan, yang jika jatuh bisa menyebabkan kerusakan parah.

Seperti yang terjadi di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, pada Rabu (2/4/2025), sejumlah petasan yang jatuh dari balon udara merusak satu rumah warga dan sebuah mobil Daihatsu Xenia.

Dengan adanya festival balon bertali seperti di Notorejo, diharapkan masyarakat tetap bisa merayakan tradisi tanpa membahayakan keselamatan umum.(Agris)

BACA JUGA:  Balon Udara Berhias Petasan Meledak di Tulungagung, Polisi Amankan 7 Pelaku

Posting Terkait

Jangan Lewatkan