Aksi Unjuk Rasa di Tulungagung Ditunda, Bupati hingga Kapolres Tegaskan Keamanan Publik Jadi Prioritas
Tulungagung, Wordpers.id – Rencana aksi unjuk rasa yang semula dijadwalkan pada Kamis, 4 September 2025, pukul 10.00 WIB, akhirnya resmi ditunda. Keputusan ini diambil setelah adanya rapat koordinasi darurat antara Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo, Ketua DPRD Marsono, Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Rifai, serta para koordinator lapangan aksi.
Penundaan tersebut bukanlah bentuk pembungkaman aspirasi masyarakat, melainkan langkah strategis untuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap kondusif.
Bupati Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo, menegaskan bahwa pemerintah daerah menghormati hak warga dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
“Kami tidak ingin ada potensi gesekan yang justru merugikan semua pihak. Aspirasi masyarakat tetap kami dengarkan, tetapi penyampaian harus dilakukan secara damai dan tertib,” ujar Bupati Gatut Sunu.
Sementara itu, Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, menyampaikan bahwa pihaknya membuka ruang dialog bagi semua elemen masyarakat agar suara rakyat tetap bisa tersalurkan tanpa harus menimbulkan keresahan.
“DPRD selalu siap menjadi jembatan aspirasi. Mari kita wujudkan demokrasi yang sehat, bukan dengan kekerasan, melainkan melalui musyawarah dan komunikasi yang baik,” tegas Marsono.
Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Rifai, mengungkapkan bahwa jajaran kepolisian telah melakukan langkah antisipasi. Salah satunya dengan menangkap seorang provokator yang diduga terkait jaringan Anarko, yang berupaya memanfaatkan momentum aksi untuk menimbulkan kericuhan.
“Kami tidak melarang aksi unjuk rasa, tetapi kami wajib menjaga agar situasi tetap aman. Penundaan ini adalah bentuk tanggung jawab bersama, demi mencegah benturan dan potensi kerugian lebih besar,” tegas Kapolres.
Keputusan penundaan aksi ini menegaskan bahwa demokrasi bukan hanya soal keberanian turun ke jalan, tetapi juga soal **kedewasaan dalam menahan.
Reporter: Agris