Ketua MPR RI Dukung Sekolah Virtual Kebangsaan LDII: Kebangsaan Tak Hanya Soal Ideologi

Jakarta, Wordpers.id – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menerima jajaran pengurus DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam sebuah audiensi di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/7/2025). Pertemuan ini membahas kelanjutan program Sekolah Virtual Kebangsaan serta penguatan nilai-nilai nasionalisme di tengah tantangan global dan domestik yang semakin kompleks.

Dalam kesempatan tersebut, Muzani mengapresiasi inisiatif LDII yang telah menggagas Sekolah Virtual Kebangsaan sebagai media edukasi nilai kebangsaan berbasis teknologi. Ia menilai bahwa wawasan kebangsaan perlu diperluas tidak hanya dari sisi ideologi, tetapi juga sektor-sektor strategis lainnya seperti pangan dan energi.

“Kebangsaan tidak saja berbicara masalah ideologi, namun pangan juga bisa menjadi isu kebangsaan. Dalam situasi saat ini, kita perlu melihat nasionalisme dalam perspektif yang lebih luas,” ujar Ahmad Muzani.

Ia juga mendorong sinergi antar-elemen masyarakat sebagai kekuatan kolektif untuk menghadirkan kesejahteraan nasional yang berkelanjutan.

“Demi kebaikan bersama, semua kekuatan dan elemen yang kita miliki harus digunakan untuk tujuan yang jelas dan terarah,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman (MoU) antara LDII dan MPR RI yang telah dimulai sejak era kepemimpinan Bambang Soesatyo.

“Kami sangat mengapresiasi sambutan Ketua MPR RI. Respon beliau lebih dari yang kami harapkan, dan ini menjadi dorongan kuat bagi kami untuk melanjutkan kerja sama ini secara konkret,” kata KH Chriswanto.

Pada pertemuan itu, Ahmad Muzani juga mengusulkan agar pelaksanaan Sekolah Virtual Kebangsaan yang semula dijadwalkan di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, dialihkan ke Gedung MPR RI pada 23 Agustus 2025 sebagai bentuk dukungan kelembagaan terhadap program tersebut.

BACA JUGA:  Ketua Komisi II DPR RI Apresiasi Peran Gubernur Rohidin dalam Menjaga Nilai Kebangsaan

LDII menyambut positif usulan itu dan menilai langkah ini sebagai bentuk sinergi kuat antara lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dalam menghadapi dinamika bangsa, seluruh pengurus LDII di Indonesia perlu menyatukan cara pandang dan langkah. Program Sekolah Virtual Kebangsaan ini sangat strategis untuk menyamakan visi kebangsaan (tasfiatul manhaj) dan sinergi gerakan (tansikul harokah),” tandas KH Chriswanto.

Ia menambahkan, sekolah ini tidak hanya mengangkat isu ideologi, tetapi juga isu aktual lainnya seperti ketahanan pangan, energi, hingga sosial budaya, yang kesemuanya berkontribusi terhadap ketangguhan bangsa.

Sekolah Virtual Kebangsaan ke depan akan digelar secara berkala dengan tema yang disesuaikan berdasarkan tantangan nasional aktual.

Writer: A. Ade Permana
Editor: ANasril

Posting Terkait

Jangan Lewatkan