Aceh Barat: WordPers Indonesia-Pemerintah Aceh Barat melalui Dinas PUPR setempat terus melakukan koordinasi bersama legislatif setempat terkait pembangunan kolam Retensi.
“Untuk kolam retensi masih terus kita diskusikan dengan pihak legislatif, karena akan terconnect dengan posisi tanggul yang sekarang sedang di tangani Kementerian PUPR dengan berkontrak 33 Milyar. Harapan kita selesai tanggul laut di daerah batu putih bisa di sambung dengan kolam retensi dan jetty yang desaian nya sudah ada untuk penanganan banjir jangka panjang dalam kota.” Jelas Kadis PUPR Dr. Kurdi via pesan singkatnya, Senin (13/5/2024).
Jelas Kurdi, untuk penanganan jangka pendek saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan kelompok peyediaan drainase dari desa Kuta Padang.
“Jika curah hujan tinggi dan pasang laut, yang menyebabkan air penuh di Lueng aye maka dilakukan belah suak ujong kalak kerjasama PUPR dan Aceh Barat.” Ucap Kurdi.
Tambah Kurdi, Dalam jangka menengah, pada tahun ini pihaknya menyediakan alokasi dana sebesar Rp 4 miliar untuk penanganan drainase dalam kota.
“Kita juga akan berkolaborasi antara dinas Perkim (drainase lingkungan), DLHK (sampah dll) serta BPBD.” Tutur Dr. Kurdi.
Kurdi menjelaskan, untuk pembangunan kolam retensi tersebut pihaknya berencana memanfaatkan suak Ujong Kalak, yang berada di Desa Suak Ribee, dimana nantinya kolam tersebut akan disulap menjadi kolam retensi tanpa harus membangun baru yang dapat menyebabkan pembengkakan anggaran.
“Untuk pembangunan kolam retensi itu, membutuhkan anggaran sebesar Rp 8 miliar untuk dapat menampung 36.000 meter kubik debit air.”