Koorinator Siaga 98 Hasanuddin: Ikut Supervisi Kasus Pemerasan SYL di Polda Metro Jaya akan Lemahkan KPK

Word Pers Indonesia Simpul Aktivis Angkatan 98 (SIAGA 98) mendukung sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mempertimbangkan terlebih dahulu perlu atau tidaknya ikut supervisi terkait kasus dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang ditangani Polda Metro Jaya.

Koordinator SIAGA 98 Hasanuddin menyatakan, pihaknya mendukung sikap KPK yang disampaikan Juru Bicara KPK Ali Fikri menanggapi surat permohonan supervisi yang diajukan oleh Polda Metro Jaya pada 11 Oktober 2023.

Seperti diketahui, menanggapi surat tersebut Juru Bicara KPK Ali Fikri menyatakan:

“Pada prinsipnya, KPK nantinya tentu akan mempertimbangkan apakah melakukan supervisi atau tidak, dengan melihat di antaranya pertimbangan adanya potensi konflik kepentingan,”

Dukungan SIAGA 98 terhadap sikap KPK tersebut didasari beberapa alasan.

KPK terlebih dahulu menangani perkara dugaan TPK (Tindak Pidana Korupsi) di Kementerian Pertanian (Kementan) dan saat ini sudah menetapkan tersangkanya.

“Dan setelah dilakuķan penangkapan salah satu tersangkanya (SYL) lalu dilakukan penahanan,” ungkap Hasanuddin, Selasa, 17 Oktober 2023.

Hasanuddin juga menyatakan, bahwa apa yang sedang disidik oleh Polda Metro Jaya (PMJ) adalah bagian peristiwa dugaan yang sama, yakni dugaan TPK di Kementan.

“Jadi, dalam hal KPK melakukan supervisi, maka akan menimbulkan kerancuan yang berpotensi melemahkan KPK sendiri,” katanya.

Menurut Hasanudin, yang benar adalah PMJ menyerahkan pengaduan tersebut beserta informasi/keterangan hasil penyelidikan kepada KPK untuk ditindaklanjuti dalam satu kesatuan perkara yang sama.

“Atau setidaknya Mabes Polri yang berkoordinasi dengan KPK untuk melakukan sinergitas penanganan perkara dan menghindari conflict of interest sebab Kapolda Metro Jaya pada tempus peristiwa tersebut adalah bagian dari KPK (masih Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK)” kata Hasanuddin. (****Red)