Bengkulu, wordpers.id – Maknai kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 Pusat Koordinasi Daerah (PKD) Mapala Tingkat Perguruan Tinggi se-Provinsi Bengkulu melangsungkan pengibaran bendera merah putih raksasa dengan ukuran lebar 10 meter dan panjang 15 meter di atas bukit Kandis Bengkulu Tengah.
Bukit Kandis dan Gunung Bungkuk adalah salah satu tempat wisata di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Terletak di Jalan Bengkulu – Kepahiang, Durian Demang, Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu 38382, Indonesia sekitar ±5.93 Km dari Kantor Bupati Bengkulu Tengah.
Bukit Kandis sebuah perbukitan batu dengan pesona alam yang luar biasa, Bukit Kandis ini menyimpan pesona Bukit Batu. ‘Kandis’ diambil masyarakat sekitar untuk menamai bukit ini karena dahulu di bukit ini dipenuhi pohon asam kandis.
Terletak di Kabupaten Bengkulu tengah, Bukit Kandis menjadi wisata yang menjadi pilihan para pecinta alam. Lelahnya mendaki dan jalanan terjal yang dilewati akan terbayarkan ketika melihat keindahan alam di puncak bukit kandis.
Dikatakan oleh Koordinator kegiatan Pengibaran bendera merah putih raksasa PKD Bengkulu Hevi Kurniadi, Kegiatan ini berkerjasama dengan Mapala Tobo Kito (Matoki), tidak hanya pengibaran, selama tiga hari sebelum pengibaran dilakukan pelatihan navigasi darat.
“Dalam memaknai kemerdekaan RI ke-75 Mapala se-Provinsi Bengkulu melakukan pengibaran bendera merah putih raksasa, dengan upacara kemerdekaan RI yang ke-75 mengheningkan cipta mengajak mengingat, merenungkan serta mengenang para pahlawan yang telah mendahului kita untuk merebut kemerdekaan begitu juga dengan para pahlawan saat ini yang menghadapi pandemi covid-19.” ungkap Heavi.
Begitu juga dengan pelatihan bersama Mapala se-provinsi Bengkulu, guna untuk menambah kapasitas keilmuan angkat muda, dalam melakukan pelatihan pemetaan dimedan peta ataupun dimedan sebenarnya. Peserta pelatihan kurang lebih 35 orang.
“Pelatihan navigasi darat ini guna penambahan ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas.” jelas Hevi.
Diketahui peserta upacara pengibaran bendera merah putih melibatkan seluruh perangkat Desa, BPD, karang taruna, dan wisatawan, Kelompok Pecinta Alam (KPA), Siswa Pecinta Alam (Sispala) serta penggiat alam lainnya. (Soprian)