MBG untuk Kelompok Rentan Jadi Strategi Cegah Stunting di Bengkulu

Bengkulu – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam mendukung program Asta Cita pemerintah dan percepatan tumbuhnya kualitas sumber daya manusia (SDM) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) mengirimkan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada kelompok sasaran rentan di 1000 hari pertama kehidupan (HPK) di Provinsi Bengkulu.

Sasaran prioritas 1000 HPK tersebut yakni kelompok 3B ibu hamil, ibu menyusui dan kelompok balita non PAUD selain kelompok sasaran siswa dan pelajar.

Bertujuan untuk meningkatkan gizi dan mencegah stunting yang terprioritas pada kelompok rentan 1000 HPK. Disasarnya kelompok tersebut menjadi bagian dari upaya Kemendukbangga/BKKBN dalam percepatan penurunan angka stunting di Bengkulu.

Pemberian makanan bergizi gratis ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi kelompok sasaran, sehingga dapat terhindar dari risiko stunting,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu di depan Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Bengkulu saat menghadiri peresmian serentak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) POLRI di Bengkulu, Kamis, 17/7.

Dikatakan Zamhari, program MBG pada kelompok sasaran 3B berkontribusi besar dalam peningkatan kualitas SDM kedepan, pasalnya, program dengan sasaran prioritas kelompok rentan itu lebih menekankan pada pencegahan stunting kelompok bersiko. Di Bengkulu telah terdapat 17 SPPG BGN program makan bergizi gratis bagi kelompok 3B.

“Saat ini (Juli 25) telah disalurkan paket MBG di beberapa kabupaten dan kota kepada 2.053 penerima manfaat dengan rinciannya di Kota Bengkulu sebanyak 1.237 orang dengan rincian 955 balita, 92 penerima manfaat kelompok ibu hamil dan 190 ibu menyusui,” papar Zamhari.

Program MBG 3B Kemendukbangga/BKKBN dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan, dengan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti petugas kesehatan, kader posyandu dan tim pendamping keluarga dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB).

BACA JUGA:  Gubernur Bengkulu Sambut Kapolda Baru "Irjen Pol Agung Wicaksono"

Melalui progam tersebut dia berharap agar dapat menekan prevalensi stunting serta meningkatkan kualitas SDM untuk menyongsong Indoensia Emas 2024. Berdasarkan hasil Survei Studi Gizi Indonesia (SSGI) 2025 merilis Prevalensi stunting 2024 sebesar 19,8 persen secara nasional.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan