Wordpers.id, Bengkulu – Tren pasar modal di Bengkulu beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan. Tercatat ada 16.526 ribu pelaku pasar modal saham, obligasi dan reksadana (investor) sejak 3 tahun dibuka Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Bengkulu.
Kepala BEI wilayah Bengkulu, Bayu Saputra Ramadhan mengatakan dalam masa pandemi COVID-19, aktivitas investasi juga naik drastis.
“Padahal pada Oktober 2020 lalu investor saham di Bengkulu hanya 6 ribu, Desember 10 ribu dan sekarang sampai 16 ribuan,” kata Bayu.
“Di kuartal kedua sejak April hingga Juni, prilaku investasi pasar modal meningkat dengan total perputaran saham/ transaksi senilai 100 miliar,” tambah Bayu.
Apalagi, katanya, 1 perusahaan bursa efek sempat mencatat aktivitas pasar modal masyarakat Bengkulu capai 100 miliar perbulan di bulan April 2020 lalu.
“Nah ini artinya kan masyarakat sudah mulai paham bagaimana keuntungannya berinvestasi,” katanya.
Disampaikan Bayu, Investasi di bidang kesehatan naik drastis masa pandemi ini.
“Efek dari sentimen vaksin sangat terasa dan sektor farmasi pun menguat,” ungkapnya.
Sementara itu, tren pasar modal di Bengkulu saat ini masih didominasi oleh kalangan milenial atau di bawah usia 30 tahun sebanyak 55 persen.
Bayu menambahkan, semakin banyak masyarakat melakukan investasi pasar modal maka semakin banyak pula kontribusi pasar modal terhadap pendapatan negara.