Word Pers Indonesia – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Meulaboh telah menyelesaikan pengabdian desa selama bulan Ramadhan dengan tema “Menguntai Asa di Tanah Sikundo” di kecamatan Pante Cermen, Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan ini, yang disebut Student Work Camp, berlangsung mulai dari tanggal 28 Maret hingga 2 April 2024.
Tuti Sumarni, ketua pelaksana kegiatan, menyatakan keberhasilan acara tersebut berkat dukungan penuh dari semua pihak, termasuk elemen HMI dan masyarakat Gampong Sikundo. Dia mengucapkan rasa terima kasih kepada PUPR Aceh Barat dan HIPMI Aceh Barat atas kerjasamanya.
Kegiatan yang dilakukan oleh HMI di Sikundo mencakup berbagai hal, mulai dari pengajaran kepada anak-anak, penyebaran dakwah, berbagi paket sembako Ramadhan, hingga lomba kreativitas dan bakti sosial. Selain itu, mereka juga melibatkan diri dalam aktivitas ibadah Ramadhan dan mempelajari sejarah Cut Nyak Dhien dan tokoh-tokohnya.
Pemilihan Sikundo sebagai lokasi pengabdian desa oleh HMI Cabang Meulaboh didasarkan pada kesadaran akan pentingnya pengembangan baik dari segi fisik maupun non-fisik.
Ketua Umum HMI, Aris Munandar, menjelaskan, “Desa Sikundo adalah salah satu desa terisolir di Aceh Barat, namun memiliki potensi yang besar sebagai destinasi wisata. Oleh karena itu, perhatian pemerintah setempat dalam pengembangan infrastruktur dan pendidikan sangatlah penting.” terangnya, kepada awak media ini, Rabu (3/4/).
Tgk. Nurdin, bendahara umum Gampong Desa Sikundo, menambahkan bahwa meskipun desa ini telah ditetapkan sebagai desa wisata, akses menuju Sikundo masih sulit, terutama dari segi infrastruktur jalan dan jaringan internet.
Setelah mengadakan kegiatan di Sikundo, HMI Cabang Meulaboh mengidentifikasi tiga potensi desa yang dapat dikembangkan, yaitu potensi alam, budaya, dan kuliner. Potensi alam meliputi beragamnya pemandangan alam seperti perkebunan, sungai, bukit, dan air terjun yang cocok untuk berbagai aktivitas wisata. Potensi budaya melibatkan sejarah perjuangan Cut Nyak Dhien, sementara potensi kuliner terkait dengan makanan khas seperti ikan kereling.
HMI berharap pemerintah Aceh Barat dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan potensi tersebut, terutama dalam hal pendidikan konservasi ikan kereling.
Tu Wahab, seorang tokoh masyarakat di Sikundo, menyambut baik kegiatan HMI tersebut dan berharap pemerintah akan membangun museum Cut Nyak Dhien di desa tersebut. Dia juga siap untuk mendukung pembangunan museum tersebut dengan menyumbangkan sebagian tanahnya.