Muswil JSIT, Gubernur Rohidin Apresiasi Sekolah Islam Terpadu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah membuka acara Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-5 Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Bengkulu, di Hotel Grage, Rabu (09/03/22).

Bengkulu, Wordpers Indoneaia – Membekali anak dengan pendidikan Agama menjadi modal penting untuk meningkatkan karakter anak yang berakhlak. Melalui Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) memberikan dorongan kepada siswa didik untuk berkarya dan berprestasi.

Dengan membuka Musyawarah Wilayah ke-5 JSIT Indonesia, Wilayah Bengkulu, di Hotel Grage, Rabu (09/03/22). Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memberikan apresiasi keberadaan sekolah islam terpadu di semua jenjang sistem pendidikan nasional terkhusus di Provinsi Bengkulu.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan islam terpadu saat ini cukup tinggi, dikarenakan kualitas lulusannya yang semakin baik dengan berbagai capaian prestasi akademik maupun non akademik.

Dirinya menuturkan, kepercayaan masyarakat ini harus disambut baik dengan mempersiapkan kelembagaan dan organisasi yang kuat, agar arah kebijakan dari sistem pendidikan berbasis islam betul-betul terarah. Sehingga target capaiannya jelas dengan output lulusan yang bisa dipertanggung jawabkan dan memenuhi kebutuhan dunia global.

“Saya menaruh harapan besar kepada jaringan sekolah islam terpadu untuk mewujudkan generasi masa depan yang lebih baik dan berkualitas,” ungkap Gubernur Rohidin

Menyambut baik apresiasi Gubernur Rohidin Ketua Umum JSIT Indonesia Fahmi Zulkarnain mengatakan, saat ini JSIT Indonesia beranggotakan 2.420 sekolah se-Indonesia, dan 74 sekolah diantaranya berada di Provinsi Bengkulu.

Dirinya menyampaikan, JSIT terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan para siswa menuju era Indonesia Emas tahun 2045.

Fahmi memaparkan, hari ini 40 juta pelajar Indonesia siap untuk dididik dan 20 tahun mendatang Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Di mana populasi rakyat Indonesia 60% merupakan angkatan muda.

“Sudah saatnya Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam kancah dunia internasional. Insyaallah 20 tahun mendatang lahir generasi emas dari Bumi Rafflesia yang akan memimpin Indonesia bahkan dunia,” harapnya.

Sebagai pemberdaya dan penggerak sekolah islam, kata Fahmi, JSIT ingin terus bersinergi dengan seluruh elemen bangsa termasuk dari berbagai organisasi massa yang mengelola pendidikan untuk terus bekerja sama meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

“Kita optimis dengan meningkatkan mutu pendidikan indonesia akan mendapatkan masa depan yang cerah,” tutupnya. (***)