Optimalisasi Strategi Deep Learning melalui Konsep Manajemen Diri

Oleh: Najwa Addina

Revolusi abad ke-21 membawa sektor pendidikan bertransformasi menyesuaikan perkembangan zaman. Sistem pembelajaran perlu memperhatikan kebutuhan era baru yang semakin modern. Namun, apakah metode yang kita gunakan sudah relevan dengan kondisi saat ini?

Metode konvensional masih cenderung mendominasi kegiatan belajar mengajar di Indonesia. Peserta didik dituntut memahami sebuah teori kemudian diuji dalam periode waktu tertentu tanpa memahami esensi dari materi yang telah diajarkan. Hal ini seolah siswa belajar untuk ujian saja, tidak untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karenanya, diperlukan sebuah pendekatan baru yang lebih intensif agar materi tersebut terus melekat pada diri siswa. Salah satu metode pembelajaran yang efektif adalah melalui pendekatan deep learning. Secara etimologi, deep learning terdiri dari dua kata yaitu deep (mendalam) dan learning (belajar). Sehingga dapat dipahami bahwa deep learning merupakan sebuah metode belajar yang mendalam.

Model pembelajaran ini memungkinkan siswa tidak hanya memahami isi materi, tetapi juga mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, serta problem solving yang baik. Pendekatan deep learning menekankan pada pemahaman bermakna dan lebih komprehensif serta mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Dalam sebuah seminar dengan judul “Implementasi Deep Learning dalam Rangka Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” Menteri Mu’ti dalam pidatonya di Auditorium Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) pada Senin (17/2) menekankan pentingnya pendekatan deep learning untuk meningkatkan pemahaman siswa di sekolah. Deep learning bukan sekadar aktivitas menghafal atau mengikuti ujian, namun juga pemahaman konsep secara menyeluruh, mengkorelasikannya dengan berbagai disiplin ilmu dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Prinsip Dasar Pendekatan Deep Learning

Setidaknya terdapat tiga prinsip dalam proses deep learning. Di antaranya:

  1. Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna) : Meaningful yang berartikan proses menemukan makna dan menembus pada manfaat dari ilmu yang diajarkan dan mengembangkannya. Menekankan pentingnya integrasi pengetahuan baru dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Hal tersebut bertujuan agar siswa mampu memaknai bagaimana materi yang telah diajarkan relevan dengan kehidupan mereka, sehingga siswa dapat lebih mudah dalam memahami.
  2. Mindful Learning (Pembelajaran penuh Kesadaran) : Pembelajaran harus dilaksanakan dengan kesadaran serta melibatkan siswa secara aktif. Mindful learning memberi dorongan kepada siswa untuk memahami dan mengelola proses belajar mereka. Siswa tidak hanya diajarkan untuk fokus terhadap materi pelajaran, namun juga bagaimana mereka belajar, strategi dan cara meningkatkan efektivitas belajar.
  3. Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan) : Pembelajaran menyenangkan bertujuan membentuk pengalaman belajar positif serta penuh motivasi. Pembelajaran yang menyenangkan melibatkan aktivitas interaktif, eksploratif, dan kolaboratif. Dengan suasana yang tidak menakutkan akan membuat siswa lebih bersemangat untuk aktif terlibat dalam pembelajaran.
BACA JUGA:  Jelang HAB 2023, Kemenag Aceh Barat Gelar Turnamen Sepak Bola Antar MI

Deep learning dalam pendidikan di Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Pendekatan deep learning  membawa dampak positif yang signifikan bagi seluruh elemen pendidikan, baik peserta didik, guru, maupun sistem pendidikan secara global.

Konsep deep learning membawa perubahan pada paradigma pembelajaran tradisional menjadi lebih konstruktif. Hal ini akan membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan refleksi diri di tengah dunia yang semakin berkembang. Siswa dilatih untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks, berpikir kreatif, dan menerapkan pengetahuan mereka untuk mencari solusi yang lebih efektif.

 Mengapa manajemen diri memiliki peran penting dalam penerapan deep learning ?

Penerapan pendekatan ini akan lebih efektif apabila diiringi dengan manajemen diri yang optimal. Manajemen diri memiliki peran penting untuk mendukung pembelajaran _deep learning_ . Manajemen diri merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa. Meliputi keterampilan mengelola emosi, mengatur waktu, serta mengontrol perilaku. Dalam proses pembelajaran, manajemen diri memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar. Siswa yang memiliki kemampuan manajemen diri cenderung memperoleh prestasi belajar yang terus meningkat.

  1. Penggunaan Waktu yang Efektif dan Efisien

Tujuan deep learning pada dasarnya menanamkan pemahaman mendalam peserta didik. Hal ini tentunya memerlukan waktu yang lebih banyak daripada pembelajaran konvensional. Manajemen waktu yang baik akan membantu peserta didik mencapai kemajuan belajar dengan konsisten tanpa merasa terbebani.

  1. Peserta Didik lebih Fokus dan Konsentrasi

Manajemen diri diperlukan untuk menciptakan lingkungan kondusif yang mendukung peserta didik lebih fokus, jauh dari distraksi, serta lebih mudah fokus mengerjakan tugas-tugas yang kompleks.

  1. Kemampuan Multitasking dalam Pengelolaan Proyek

Penerapan deep learning melibatkan proses panjang yang memerlukan pengelolaan yang baik. Manajemen diri membantu peserta didik mengelola tugas secara efisien serta memastikan setiap proyek diproses dengan baik.

Kolaborasi antara konsep deep learning dengan manajemen diri yang baik, memungkinkan siswa lebih mudah belajar secara optimal. Pembelajaran deep learning mengutamakan pemahaman dan penerapan konsep komprehensif, memerlukan adanya kemandirian dan ketekunan yang hanya bisa diperoleh melalui pengelolaan diri yang baik. Dengan demikian, keduanya menjadi komponen penting dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

Referensi :

  1. Wijaya, A.A., Haryati, T., & Wuryandini, E.(2025). Implementasi Pendekatan Deep Learning dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran di SDN 1 Wulung, Randublatung, Blora.
  2. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. (2024). Siaran Pers Implementasi Pendidikan Bermutu untuk Semua.
  3. Suwandi, R., Putri, R., & Sulastri. (2024). Inovasi Pendidikan dengan Model Deep Learning di Indonesia. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik, 2(2), 69-77.
  4. Abdul Raup, dkk.(2022). Deep Learning dan Penerapannya dalam Pembelajaran. JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan), 9(5), 3258.

Penulis Adalah Aktivis Mahasiswa, UIN Purwokerto

Posting Terkait

Jangan Lewatkan