Word Pers Indonesia – Masalah stunting merupakan salah satu masalah yang masih menjadi fokus untuk segera ditanggulangi di Desa Babakan Bogor, Kecamatan Kaba Wetan, Kabupaten Kepahiang.
Demikian disampaikan Kepala Desa (Kades) Babakan Bogor, Giran dalam acara Rembuk Stunting, dengan Tema ” Upaya Pencegahan dan Penurunan Angka Stunting berbasis masyarakat” yang diselenggarakan di aula pertemuan desa Babakan, Rabu (28/9/2022).
Menurutnya, penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang dapat merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak, sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal dan berdampak pada menurunnya produktivitas saat dewasa.
“Anak Stunting beresiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya, bahkan berdasarkan laporan world bank stunting dan berbagai bentuk masalah gizi bisa menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 2-3 % dari produk domestik bruto (PDB) setiap tahunnya,” ujar Giran.
Lanjutnya, upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Selain itu diperlukan juga prasyarat pendukung mencakup komitmen politik dan kebijakan, sinergitas pemerintah dan swasta lintas sektor serta kapasitas pelaksana dalam penurunan stunting.
Sejak ditetapkan menjadi salah satu lokus Stunting pada tahun 2021 berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.42/M.PPN/HK/04/2020 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kita Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi tahun 2021, Kabupaten Kepahiang berkomitmen menyukseskan upaya itu melalui delapan aksi konvergensi Stunting.
“Prevalensi stunting pada balita Di Desa Babakan Bogor berdasarkan hasil Riset ada penurunan. Hal ini menunjukkan adanya penurunan angka stunting di Desa Babakan Bogo, namun pencegahan Stunting tetap menjadi prioritas yang harus dilaksanakan secara integritas,” imbuhnya.
Ia juga berharap kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting kabupaten, kecamatan, desa dan seluruh pihak terkait terus berperan aktif memberikan motivasi kepada masyarakat dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting khususnya penguatan peran posyandu.
“Rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting antara perangkat daerah penanggung jawab layanan dengan sektor atau lembaga non pemerintah dan masyarakat,” tandasnya.
Camat Kabawetan Yunanto Budi Nugroho S.Hut dalam paparannya juga mengatakan, pelaksanaan kegiatan rembuk stunting hari ini, merupakan aksi penurunan Stunting di Kabupaten Kepahiang khususnya Desa Babakan.
“Komitmen Pemerintah terhadap penanganan stunting dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah tahun 2017-2022 sebagai upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia, dengan target penurunan angka stunting di tahun 2022,” bebernya.
Lanjut Yunanto, ada tiga tujuan dari rembuk stunting kabupaten Kepahiang, dalam hal ini desa babakan ini yakni mencakupi, menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting Kabupaten secara terintegrasi, kemudian mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting, dan membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting.
“Sasarannya seluruh penduduk Desa fokus pada masyarakat yang beresiko stunting, seperti keluarga miskin, remaja putri anemia, ibu hamil, dan bayi usia 0-24 bulan,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut tuut hadir seluruh elemen pemerintah, Camat Kabawetan, Forkopimda,Kepala Puskesmas, Babhinkamtibmas, Babinsa, TP PKK, kepala desa, Ketua BPD, dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam TPPS menyatukan komitmen melalui tanda tangan dukungan dan bentuk komitmen bersama. (Adv/Robiul Awal/Red)