Pemerintah Matangkan Konsep Sekolah Rakyat untuk Putus Rantai Kemiskinan

Jakarta – Pemerintah terus mematangkan konsep Sekolah Rakyat sebagai bagian dari strategi besar pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui pendidikan.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa Sekolah Rakyat dirancang dengan pendekatan multi-entry dan multi-exit.

Artinya, lanjut Muhaimin saat Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 di Sentra Terpadu Inten Suweno, Cibinong pada Senin (14/7/2025), siswa dari latar belakang apapun diberi ruang untuk mengeksplorasi potensi dan minat mereka secara maksimal.

“Tidak usah khawatir anak-anakku. Semua potensi apapun yang anda miliki, Insya Allah akan terus dikembangkan. Mereka yang berminat di bidang scientist tentu akan didorong penguatan dan terus kebebasan eksperimennya,” ujar Muhaimin.

Ia juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo dijadwalkan akan meresmikan 100 Sekolah Rakyat secara serentak pada Agustus 2025 mendatang sebagai langkah percepatan implementasi program.

Sekolah Rakyat memperkenalkan pendekatan pemetaan talenta berbasis teknologi dengan kecerdasan buatan (AI). Program ini menjadi dasar pemetaan kompetensi siswa, membantu mereka mengenali potensi diri sejak dini.

“Sekolah Rakyat diharapkan menjadi ruang tumbuh harapan memberi dampak nyata bagi keluarga dn lingkungan sekitar,” kata Muhaimin.

BACA JUGA:  Paska Viral SDN 15 "Kayak Gubuk", Diknas Mukomuko Segera Usulkan Perbaikan

Jangan Lewatkan