Bengkulu, Word Pers Indonesia – Pemerintah Kota Bengkulu, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), mengakui kebutuhan akan penerapan teknologi dalam pengelolaan sampah guna mengatasi peningkatan volume sampah di kota ini.
Kepala Bidang Pengolahan Sampah DLH Kota Bengkulu, Rusman, menyoroti pentingnya teknologi sebagai solusi dalam pengelolaan sampah. “Pengolahan sampah di TPA Air Sebakul masih sangat sederhana. Di daerah lain itu pengolahan sampah bisa dimanfaatkan kembali, bisa kita jadikan pupuk kompos,” ujarnya, 6 April 2024.
Rusman menegaskan pentingnya membangun budaya memilah sampah dari rumah tangga dan memanfaatkan kembali bahan anorganik serta melakukan pengomposan untuk sampah organik.
Dalam upaya pengelolaan sampah, Pemerintah Kota Bengkulu telah menjalin kerjasama dengan Investor dari perusahaan Swiss Green Projects pada tahun 2023. Investasi senilai Rp600 miliar akan dialokasikan untuk membeli mesin pengurai sampah yang mampu mengubah 40 ton sampah menjadi bahan bakar minyak (BBM) berkualitas tinggi serta gas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu, Riduan, menyampaikan bahwa proyek ini dijadwalkan akan direalisasikan pada tahun 2024 setelah persiapan lahan yang akan dibebaskan selesai. Riduan juga menegaskan bahwa sampah-sampah yang memiliki nilai ekonomis akan diambil oleh masyarakat sekitar, sedangkan yang tidak memiliki nilai ekonomis akan diolah menjadi minyak, gas, dan energi listrik.
Investor dari Swiss Green Projects, Frederic Haase, menambahkan bahwa teknologi Swiss akan membantu mengolah sampah menjadi sumber energi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Inisiatif ini tidak hanya diharapkan menjadi solusi bagi pengelolaan sampah di Kota Bengkulu. Namun juga dapat memberikan inspirasi bagi daerah lain dalam menerapkan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan energi,” katanya.(*)