Bengkulu, Wordpers.id – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu, Ayu Laksmi Syntia Dewi, mengungkapkan bahwa perusahaan pembiayaan di Provinsi Bengkulu telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,63 triliun pada bulan Juni 2024. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,15 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini menunjukkan bahwa sektor pembiayaan di Bengkulu terus tumbuh dan berperan penting dalam mendukung perekonomian daerah,” ujar Ayu Laksmi Syntia Dewi.
Ia menjelaskan bahwa penyaluran pembiayaan tersebut didominasi oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan nilai sebesar Rp724 miliar, yang mencapai 27,53 persen dari total pembiayaan. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan juga memberikan kontribusi signifikan dengan nilai pembiayaan sebesar Rp383 miliar atau 14,56 persen dari total pembiayaan.
“Sektor perdagangan dan pertanian menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan pembiayaan di Bengkulu, mencerminkan pentingnya kedua sektor ini dalam perekonomian daerah,” tambahnya.
Selain itu, Ayu Laksmi Syntia Dewi juga melaporkan perkembangan positif dalam sektor Dana Pensiun di Provinsi Bengkulu. Pada posisi bulan Mei 2024, jumlah aset Dana Pensiun mengalami pertumbuhan sebesar Rp9,81 miliar atau 9,05 persen, sehingga total aset mencapai Rp118,22 miliar. Total investasi Dana Pensiun juga tumbuh sebesar Rp10,15 miliar atau 9,55 persen, menjadi Rp116,47 miliar.
“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana pensiun di Bengkulu semakin baik, memberikan jaminan yang lebih solid bagi para pensiunan,” jelas Ayu Laksmi.
Lebih lanjut, ia juga menginformasikan bahwa jumlah lembaga jasa keuangan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Provinsi Bengkulu bertambah dengan hadirnya satu perusahaan gadai swasta, yaitu PT Jasa Mega Gadai, yang telah mulai beroperasi sejak Agustus 2024.
“Dengan bertambahnya lembaga jasa keuangan ini, diharapkan masyarakat Bengkulu semakin mudah mengakses layanan keuangan yang dibutuhkan,” pungkas Ayu Laksmi Syntia Dewi.