Bengkulu, Word Pers Indonesia – Polemik mencuat usai 88 karyawan rekrutmen 2024 Bank Bengkulu menolak keputusan manajemen yang tidak memperpanjang kontrak kerja mereka. Para karyawan merasa dirugikan dan menyebut keputusan tersebut tidak transparan.
Dalam konferensi pers di Palm Ola Resto, Kota Bengkulu, Rabu (17/9/2025), Koordinator Karyawan, Fardhool Zohari, menegaskan pihaknya menuntut agar status mereka diangkat menjadi karyawan tetap.
“Kami menuntut Plt Direktur Utama Bank Bengkulu mengangkat kami sebagai karyawan tetap. Berdasarkan evaluasi, kami merasa layak dan memenuhi syarat,” ujar Fardhool.
Selain itu, mereka juga menolak menandatangani form exit clearance yang dinilai seolah memaksa mereka untuk mengundurkan diri.
Klarifikasi Bank Bengkulu
Merespons polemik tersebut, Pimpinan Divisi Corporate Secretary (Pindiv Corsec) Bank Bengkulu, Ade Mahfud, menegaskan bahwa isu pemecatan tidak benar. Menurutnya, status para karyawan memang kontrak dengan masa kerja terbatas.
“Tidak ada pemecatan. Kontrak mereka berlaku sejak 16 September 2024 hingga 16 September 2025, dan kini sudah berakhir sesuai kesepakatan awal,” tegas Ade.
Ade menambahkan, keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak merupakan bagian dari penataan organisasi dan kebutuhan sumber daya manusia di internal Bank Bengkulu.
“Kami tegaskan ini murni berakhirnya kontrak, bukan pemutusan sepihak. Bahkan Bank Bengkulu tetap memberikan hak-hak mereka, termasuk pesangon sesuai aturan,” jelasnya.
Penataan SDM Jadi Alasan Utama
Pihak manajemen menekankan, langkah ini diambil demi menjaga tata kelola sumber daya manusia agar lebih efisien dan sesuai kebutuhan organisasi.
Dengan klarifikasi ini, Bank Bengkulu berharap tidak ada kesalahpahaman di masyarakat, khususnya di kalangan nasabah dan publik.
“Kami meminta semua pihak memahami, bahwa kontrak kerja memiliki batas waktu. Kami tetap menghormati kontribusi para karyawan kontrak selama masa kerjanya,” tutup Ade.
Reporter; Agus.A
Editor: Anasril
