Proyek DAK Diduga Tak Sesuai Spek, Plt Kepsek Berdalih Tak Tahu Menahu

Lampung utara, wordpers.id – Pembangunan di bidang pendidikan menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional seperti yang telah diamanatkan dalam konstitusi.di Kabupaten lampung utara sendiri, pada tahun 2020 ini telah memperoleh perguliran alokasi dana dari Pemerintah Pusat.

Melalui mekanisme penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik di Bidang Pendidikan, dimana dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan yang meliputi pembangunan infrastruktur sekolah di mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) dan juga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Namun demikian, Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan yang saat ini tengah dilangsungkan kegiatannya di beberapa SD dan SMP di Kabupaten lampung utara.

Ada pun salah satu sekolah swasta yang mendapat kan Dana alokasi khusus (Dak)
rehabilitasi ruang kelas SD Islam Ibnu Rusyd Kotabumi rehab empat ruang kelas dengan memakai anggaran sebesar Rp.255,000.98163, Di duga pekerjaan nya asal jadi.

Saat tim Aliansi jurnalistik mendatangi sekolah tersebut SD islam ibnurusyd pada hari senin 12/10/20, nampak jelas pembangunan rehab kelas sebayak 4 lokal, Nampak jelas rehab ruang kelas yang seharus nya memakai kolom praktis, Namun sayangnya yang di jumpai tidak memakai kolom praktis, pada tanggal 14/10/2020 tim mendatangi lokasi pekerjaan dan tim melihat sudah memakai kolom praktis.

Saat dimintai keterangan kepala tukang mengakan bahwa ini sudah di bobok kembali sesuai dengan yang di tegur.

“kerena itu, kolom praktis nya 4m, untuk ruangan kelas yang lain itu memang tidak ada,” ujar kepala tukang.

Sedangkan yang seharus kepala tukang harus membuat kolom praktis dengan jarak 30 cm namun yang di temukan malah berfariasi, untuk besi pun berfariasi yang seharus nya memakai besi ukuran 10 kes yang ada di sekolah tersebut adalah 10 banci, dan cincin gelang cor yang seharus nya 15 cm, yang ada di lokasi 25 cm dan 27 cm.

BACA JUGA:  Peringati Hari Veteran Nasional, Ini Amanat Dandim 0412 Lampura

Di jam yang sama Pelaksana Tugas (Plt) kepala sekolah Defnaldi mengatakan bahwa tidak tau-menahu tentang pembangunan.

“Tadinya saya kalau boleh jujur! saya tidak mau mendapatkan bantuan tersebut, klu soal pembuatan atau rehab itu semua sudah saya serahkan kepada ketua panitia, dia yang lebih mengerti pekerjaan, Jelas Plt Kepala Sekolah.

“Saya meminta kepada awak media untuk tidak menaikan berita,” tegas Defnaldi.

Diduga jelas di pekerjaan rehab ruang kelas sebanyak 4 lokal, menjadi sarat korupsi diharapkan kepada pihak penegak hukum dapat dapat memeriksa pekerjaan rehab yang ada di sekolah swasta. (m saleh)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan