Radio FM di Aceh Barat Terancam Gulung Tikar, Pengamat : Perlu Inovasi Multiplatform

Aceh Barat : Word Pers Indonesia- Beberapa stasiun radio di Aceh Barat harus menghentikan operasinya akibat kurangnya pendapatan. Di antara radio yang gulung tikar adalah Radio Rassati FM, Radio Fas FM, Radio Serenada FM, serta beberapa radio komunitas seperti Radio Matahari FM dan Suara Samatiga FM. Saat ini, hanya Radio Dalka FM dan Radio publik RRI yang masih aktif mengisi kanal frekuensi di wilayah tersebut.

Pengamat radio, Dimas Fuadi, mengungkapkan bahwa penurunan peminat radio disebabkan oleh meningkatnya pengaruh media sosial. Menurutnya, kebiasaan masyarakat dalam mengakses informasi dan hiburan telah bergeser ke platform digital seperti YouTube, Spotify, dan berbagai media sosial lainnya.

“Peminat radio turun drastis karena masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial dan platform streaming. Radio perlu melakukan inovasi multiplatform untuk bisa bertahan,” ujar Dimas dalam sebuah wawancara pada minggu (30/6/2024).

Dimas menambahkan bahwa untuk bisa tetap relevan, stasiun radio harus mengadopsi strategi digital dan merambah ke media online. Ia menekankan pentingnya radio untuk memiliki kehadiran di media sosial, podcast, dan streaming online agar bisa menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.

“Inovasi multiplatform seperti membuat konten podcast, siaran langsung melalui media sosial, dan menyediakan layanan streaming online dapat membantu stasiun radio menarik kembali pendengarnya,” jelas Dimas.

Selain itu, Dimas juga menyoroti perlunya radio untuk lebih interaktif dengan pendengarnya. “Radio harus menciptakan program-program yang lebih engaging dan interaktif, seperti talk show yang melibatkan pendengar secara langsung melalui telepon atau media sosial,” tambahnya.

Meski beberapa stasiun radio telah tutup, Dimas optimistis bahwa radio masih memiliki potensi untuk bangkit kembali dengan adaptasi yang tepat terhadap perkembangan teknologi. Ia berharap bahwa stasiun radio yang masih beroperasi dapat menjadi contoh dan mempelopori perubahan ini.

BACA JUGA:  Polres Simeulue dan Forkopimda Simeulue Memantau Harga Bahan Pokok Menjelang Bulan Suci Ramadhan

“Radio masih memiliki tempat di hati masyarakat, terutama dalam memberikan informasi lokal yang cepat dan akurat. Dengan inovasi yang tepat, radio bisa kembali menjadi media yang digemari,” pungkas Dimas.

Dengan situasi ini, diharapkan pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan dukungan bagi stasiun radio di Aceh Barat untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, sehingga radio tetap bisa eksis dan memberikan manfaat bagi masyarakat.