PRINGSEWU, WordPers.ID — Ribuan langkah harapan kini resmi menjejak di atas jembatan gantung yang baru saja dibangun warga di Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Jembatan yang menghubungkan Pekon Sumber Bandung dan Mada Raya itu diresmikan pada Senin (13/5/2025) dalam suasana penuh haru dan semangat kebersamaan.
Peresmian jembatan swadaya ini tak hanya menjadi momen bersejarah bagi warga, tetapi juga menjadi bukti nyata kekuatan gotong royong masyarakat desa. Pasalnya, jembatan ini dibangun sepenuhnya dari hasil urunan warga, tanpa bantuan pemerintah atau pihak luar.
Semangat gotong royong ini bermula dari musibah banjir besar yang melanda wilayah tersebut di awal tahun 2025. Jembatan lama yang menjadi akses utama warga dua pekon itu hanyut diterjang arus deras. Alih-alih menunggu bantuan yang tak kunjung datang, warga memilih untuk bertindak sendiri.
Sejak Maret, warga mulai bekerja bahu-membahu. Mereka patungan, membeli material, dan mengangkut bahan bangunan dengan tenaga sendiri. Tak ada alat berat, tak ada kontraktor. Semua dibangun manual, dengan penuh semangat kebersamaan.
“Ini bukan soal jembatan saja. Ini soal keberanian warga mengambil keputusan di tengah ketidakpastian. Gotong royong ini warisan yang hidup,” ujar Kepala Pekon Mada Raya, Haryadi, saat menyampaikan sambutan dalam peresmian.
Bagi warga, jembatan ini bukan sekadar infrastruktur. Ia adalah urat nadi kehidupan. Jembatan ini menjadi akses utama anak-anak pergi ke sekolah, petani mengangkut hasil panen, hingga penghubung antarwarga dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Udin, salah satu warga Pekon Sumber Bandung, mengaku tak kuasa menahan haru melihat semangat warga yang terus menyala.
“Kami capek menunggu janji. Akhirnya, kami sepakat: kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi?” ujarnya dengan suara bergetar.
Momen peresmian jembatan dipenuhi keceriaan. Anak-anak tampak berlarian di atas jembatan baru, sementara para orang tua larut dalam obrolan hangat, mengenang perjuangan membangun jembatan di tengah segala keterbatasan.
Di balik kesederhanaan perayaan itu, tersimpan rasa bangga dan harapan yang besar. Jembatan ini menjadi simbol ketahanan komunitas, membuktikan bahwa masyarakat, bahkan di tengah segala kekurangan, tetap bisa berdiri tegak dan membangun masa depan bersama.
“Bukan hanya jembatan, ini lambang kekuatan rakyat,” ujar salah satu warga yang hadir, sambil menatap jembatan yang kini membentang megah di atas sungai, hasil keringat dan tekad bersama.
Jembatan ini bukan sekadar rangka baja dan papan kayu. Ia adalah kisah tentang harapan, keberanian, dan semangat untuk tidak menyerah. Dan bagi warga Pekon Sumber Bandung dan Mada Raya, inilah jembatan menuju masa depan yang lebih cerah.
( Din Warga)