Bengkulu Selatan, Wordpers.id -Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpoldam) Kabupaten Bengkulu Selatan akan menggelar razia besar-besaran terhadap ternak yang berkeliaran liar. Razia ini akan dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Bengkulu Selatan dalam waktu dekat. Saat ini, Satpoldam sedang menyusun jadwal dan strategi pelaksanaan operasi tersebut.
Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Bengkulu Selatan, Erwin Muchsin, menyampaikan bahwa langkah tegas ini diambil setelah pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat terkait gangguan yang ditimbulkan oleh hewan ternak yang berkeliaran bebas, baik di jalan maupun di permukiman warga.
“Kami menerima aduan dari hampir semua wilayah. Ternak liar ini tidak hanya merusak kebun, tetapi juga membahayakan keselamatan pengendara di jalan raya,” kata Erwin, Kamis (10/4).
Dalam razia nanti, tim Satpol PP akan dibagi menjadi beberapa regu, dengan minimal empat regu yang akan dikerahkan untuk menyisir kawasan Kecamatan Pino Raya, Pino, dan Ulu Manna, yang selama ini dikenal sebagai titik rawan ternak lepas.
Terkait sanksi, Erwin menegaskan bahwa penindakan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 09 Tahun 2022. Pemilik ternak yang melanggar akan dikenai sanksi yang cukup berat.
“Satu ekor sapi atau kerbau yang terjaring razia akan dikenakan denda sebesar Rp2 juta, ditambah biaya pemeliharaan sebesar Rp200 ribu per hari. Sementara untuk kambing atau domba, dendanya Rp500 ribu per hari,” jelas Erwin.
Ia mengimbau masyarakat, khususnya para pemilik ternak, agar tidak membiarkan hewan peliharaannya berkeliaran bebas. Jika tetap membandel, pemilik ternak tidak hanya berisiko kehilangan hewan, tetapi juga harus menanggung beban denda yang cukup tinggi.
Razia ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang tertib, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat Bengkulu Selatan. [Adv]
